Pelindo Buka Akses Perluasan Lahan Peti Kemas di Ternate

Ini untuk mendukung rencana ekspor berbagai komoditas asal Malut.

ANTARA/Didik Suhartono
Truk trailer melintas di lapangan penumpukan kontainer di pelabuhan peti kemas (ilustrasi). Perusahaan Pelayanan Indonesia (Pelindo) Wilayah IV Ternate, Maluku Utara (Malut), akan membuka akses perluasan lahan peti kemas untuk mendukung rencana ekspor berbagai komoditas asal Malut ke berbagai negara.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Perusahaan Pelayanan Indonesia (Pelindo) Wilayah IV Ternate, Maluku Utara (Malut), akan membuka akses perluasan lahan peti kemas untuk mendukung rencana ekspor berbagai komoditas asal Malut ke berbagai negara.

"Kami akan buka akses masuk pelabuhan melalui area selatan pelabuhan, sehingga dapat digunakan untuk areal peti kemas akan digunakan melakukan ekspor berbagai komoditas Malut," kata General Manager PT Pelindo IV Cabang Ternate, Anwar.

Dia menjelaskan, Pelindo telah berkoordinasi dengan Pemkot Ternate dan berbagai instansi terkait untuk mendukung pengembangan perluasan pelabuhan untuk pengembangan ekspor di Malut melalui Pelabuhan Ahmad Yani Ternate.

Selain itu, lanjut dia, jika dibuka pintu masuk Pelabuhan Ahmad Yani di arah selatan, tentunya bisa mempermudah truk kontainer untuk bisa beraktivitas mengangkut barang, terutama untuk ekspor ke luar negeri.

Oleh karena itu, pihaknya telah menggandeng asosiasi pengusaha dan berbagai elemen, agar dapat memberi peluang bagi pengusaha mengembangkan usahanya di Malut, karena misalnya untuk ekspor ikan harus menggunakan kontainer berukuran besar yang diambil langsung melalui cold storage.

Sebelumnya, Pelindo Wilayah IV telah menggunakan areal lapangan kontainer di kawasan Pelabuhan Ahmad Yani Ternate yang dibangun guna memberi pelayanan pada swasta.

Di sekitar lapangan kontainer itu juga telah dilakukan pemasangan 17 titik mata lampu dalam areal pelabuhan maupun pagar kawasan tertentu untuk menjaga kenyamanan dan keamanan barang.

"Kita tidak akan perpanjang kontrak dan tak ingin fasilitas pergudangan, jika didominasi swasta tertentu karena akan memberikan dampak negatif dalam perkembangan usaha di daerah ini," ujarnya.

Baca Juga


 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler