Tangani Stunting, Kemenkes Produksi 300 Ribu Timbangan
produksi timbangan tersebut akan menggandeng UMKM asal Solo.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memproduksi 300 ribu timbangan untuk bayi pada program stunting. Proses produksi timbangan tersebut akan menggandeng Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Solo.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan alat timbang tersebut yakni antropometri dapat mengukur panjang, tinggi, dan berat pada bayi untuk menyukseskan program stunting. Ke depannya, semua alat tersebut akan disebar di seluruh Posyandu yang ada di Indonesia.
“Pengadaan 300 ribu alat antropometri alat antropometri itu alat untuk mengukur panjang bayi tinggi anak sama berat bayi untuk program stunting di seluruh 300 ribu Posyandu. Alat ini dulu impor semua karena memang bagus itu berapa sentimeter saja selisih umur stunting-nya bisa salah,” terang Budi, Jumat (19/8/2022).
Budi mempertanyakan kenapa sampai selama ini Indonesia masih impor hanya untuk bayi. Budi bercerita dari awalnya diskusi para ahli UI, ITB, dan UGM lahirlah desain awal timbangan tersebut.
“Masak kita impor hanya untuk mengukur panjang sama berat bayi. Akhirnya para ahli UI ITB UGM duduk bareng, kita desain barang nah tadi saya lihat tuh ketika di Solo nih kebetulan di sini juga diproduksinya,” ungkapnya.
Setelah proses diskusi panjang, Budi menjelaskan bahwa tim timbangan tersebut berhasil diproduksi. Tentu hal tersebut tidak terlepas dari diskusi para profesor dari beberapa kampus.
“Ternyata bisa juga diproduksi. Jadi sebenarnya kalau kita bina dari Kemenkes bilang speknya begini dibantu profesor-profesor kemudian ahli-ahli ngomong sama pabrikan sebenarnya bisa juga,” katanya.