Sungai Yangtze Mengering, Patung Buddha Bermunculan ke Permukaan

Tiga patung Buddha di atas daratan itu diyakini berusia 600 tahun.

AP Photo/Mark Schiefelbein
Orang-orang berenang di air dangkal dekat dasar sungai kering Sungai Yangtze di Kotamadya Chongqing, China barat daya, Jumat, 19 Agustus 2022.
Rep: Dwina Agustin Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penurunan permukaan air Sungai Yangtze telah mengungkapkan sebuah pulau yang tenggelam di kota Chongqing di barat daya China. Terdapat tiga patung Buddha di atas daratan itu yang diyakini berusia 600 tahun. 

Baca Juga


Laporan media pemerintah China Xinhua,  ketiga patung itu ditemukan di bagian tertinggi pulau karang yang disebut Foyeliang, awalnya diidentifikasi dibangun pada masa Dinasti Ming dan Qing. Salah satu patung menggambarkan seorang biksu duduk di atas alas teratai.

Dalam foto udara ini, tepian Sungai Jialing yang lebih rendah dari biasanya terlihat di Kota Chongqing, China barat daya, Jumat, 19 Agustus 2022. Kapal-kapal merayap di tengah Sungai Yangtze pada hari Jumat setelah musim panas terkering dalam enam dekade meninggalkan salah satu dari sungai-sungai terkuat menyusut menjadi hampir setengah dari lebar normalnya. - (AP Photo/Olivia Zhang)

Permukaan air Sungai Yangtze telah turun dengan cepat karena kekeringan dan gelombang panas di wilayah barat daya China. Curah hujan di cekungan Yangtze sekitar 45 persen lebih rendah dari biasanya sejak Juli. Suhu tinggi kemungkinan akan bertahan setidaknya satu minggu lagi. 

Sebanyak 66 sungai di 34 kabupaten di Chongqing telah mengering. Kekeringan selama berminggu-minggu di seluruh Eropa juga telah mengungkapkan harta karun yang telah lama terendam.

Para arkeolog Spanyol senang dengan kemunculan lingkaran batu prasejarah yang dijuluki "Spanish Stonehenge". Sungai besar lainnya di Eropa, Danube, telah jatuh ke salah satu level terendahnya dalam hampir satu abad, memperlihatkan lebih dari 20 kapal perang Jerman tenggelam selama Perang Dunia II di dekat kota pelabuhan sungai Prahovo di Serbia. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler