Jelang Juventus Vs Roma; Menanti Amukan Paulo Dybala di Turin

Dybala adalah sosok yang pernah sangat dicintai tifosi Juve.

Republika.
Striker AS Roma Paulo Dybala.
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pada 17 Mei 2022, Paulo Dybala pernah menangis sejadi-jadinya di Stadion Allianz, Turin. Tepatnya ketika ia menjalani partai kandang terakhir bersama Juventus. Saat itu Juve menghadapi Lazio di giornata ke-37 Liga Serie A musim lalu.

Baca Juga


Ia sudah mengetahui nasibnya. Kedua kubu sepakat untuk tidak melanjutkan kerja sama. Sebuah ekspresi kesedihan yang normal.

Pasalnya, sekitar tujuh tahun Dybala berkostum hitam putih. Bukan waktu yang sebentar. Ia mengalami pasang-surut di Bianconeri.

Tak hanya di level sepak bola tentunya. Tapi juga di keseharian. Total pria Argentina itu memperkuat si Nyonya Tua dalam 293 laga di berbagai ajang.

Selama periode tersebut, ia mencetak 115 gol dan menyumbang 48 assists. La Joya masuk dalam buku sejarah Raksasa Turin. Keluarganya juga terlihat nyaman di sana.

Namun, pada akhirnya mereka harus berpisah. Dybala sempat 'terlunta-lunta' mencari pelabuhan baru. Berjalannya waktu, eks andalan Palermo menuju ibu kota Italia.

Ia tak mampu menolak ajakan pelatih AS Roma, Jose Mourinho. Proses adaptasi sang penyerang di Giallorossi lancar dan dinamis. Dimulai dari reaksi tifosi yang mengelu-elukan namanya saat diperkenalkan ke publik.

Situasi positif untuknya berlanjut, ketika ia selalu menjadi starter dalam dua pertandingan awal. Timnya dalam tren positif. Roma mengoleksi enam poin sejauh ini.

Kini partai berkelas menanti I Lupi. Anak asuh Mourinho akan bertandang ke markas Juventus pada giornata ketiga Serie A musim 2022/23. Grande partita itu berlangsung di Stadion Allianz, Turin, menjelang Ahad (28/8) dini hari WIB.

Jelas, Dybala bakal menjadi sorotan. Ia pernah menjadi idola tuan rumah. Di arena tersebut, ada bekas air matanya.

Tapi kini, ia milik serigala ibu kota. Penggemar Giallorossi menanti amuknya di kandang rival mereka. Tidak ada cara lain. La Joya harus memenuhi harapan Romanisti.

"Tiga poin yang diraih dengan keringat dan kerja tim. Teruslah seperti ini. Kami segera memikirkan partai berikutnya," begitu tulisan di instagram Dybala setelah memperkuat I Lupi, mengalahkan Cremonese, pekan lalu.

Fokusnya sudah terarah ke Bianconeri. Idealnya ia mendapat motivasi lebih menuju laga ini. Ada hasrat untuk menunjukkan kepada si Nyonya Tua, bahwa mereka salah melepasnya.

Di sisi lain, ia juga wajib memperlihatkan kematangan mental. Sebuah pesan yang menandakan, ia bahagia dengan kehidupan barunya. Sayangnya, keran gol Dybala belum jua terbuka di Roma.

"Jika anda bertanya kepada saya, apakah saya khawatir tentang itu, maka jawabannya tidak, karena Paulo, Tammy, dan Nicolo akan segera mencetak gol," tegas Mourinho, dikutip dari laman resmi klubnya.

Dybala mendapat modal penting. Pelatih menaruh kepercayaan penuh padanya. Tugasnya yakni membayar hal tersebut dengan kinerja impresif.

Namun, tuan rumah bukan lawan sembarangan. Juventus memiliki rapor positif saat bertemu Roma. Bianconeri meraih 12 kemenangan dalam 13 partai kandang terakhir, kontra Giallorossi di berbagai kompetisi.

Sama seperti kubu tamu, Juve juga belum tersentuh kekalahan di pentas Serie A musim ini. Hanya saja, pada giornata kedua lalu, pasukan hitam putih ditahan imbang Sampdoria, 0-0 di Genoa. Hasil demikian membuat pelatih Massimiliano Allegri kembali mendapat kritik pedas meski membawa timnya menang 3-0 di laga pembuka melawan Sassuolo.

"Liga baru saja dimulai, jadi terlalu dini untuk membuat penilaian," ujar petinggi si Nyonya Tua, Pavel Nedvel, mencoba menenangkan suasana.

Ia menegaskan, terpenting timnya bekerja keras. Kemudian mereka wajib menghadapi setiap pertandingan dengan kerendahan hati dan penuh motivasi untuk mendapat hasil maksimal. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler