Pemprov akan Gandeng BUMDes Kembangkan Wisata Jabar Selatan
Masyarakat dapat menerima manfaat yang luar biasa sekaligus menggerakkan perekonomian
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan kawasan wisata dengan melibatkan masyarakat menjadi salah satu rencana Pemprov Jabar dalam mengembangkan sektor pariwisata Jabar Selatan. Sebab, lahan yang ada di Jabar Selatan banyak yang dimiliki oleh masyarakat.
"Kenapa demikian? Karena, tadi, lahan-lahan yang ada di sepanjang Jabar Selatan kebanyakan ini adalah lahan-lahan milik masyarakat," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar Benny Bachtiar, saat menghadiri Cycling de Jabar 2022 di Pantai Palangpang, Kabupaten Sukabumi, akhir pekan ini.
"Daripada itu dijual kepada investor, lebih baik dikerjasamakan melalui BUMDes. Nanti BUMDes permodalannya dibantu dari bjb," imbuhnya.
Benny mengatakan, dengan adanya permodalan dari perbankan, masyarakat melalui BUMDes bisa membangun fasilitas pendukung objek wisata seperti camping ground dan homestay.
"Dan masyarakat dengan pandemi kemarin ini mengajarkan bahwa wisata yang paling aman ini adalah wisata alam, itulah yang akan kami dorong," katanya.
Benny berharap, dengan konsep tersebut, masyarakat dapat menerima manfaat yang luar biasa sekaligus menggerakkan perekonomian di Jabar Selatan.
"Makanya juga kami bekerja sama dengan dinas-dinas terkait, yang diinisiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang melibatkan 11 stakeholder, yang tujuannya untuk konsentrasi penuh kepada pembangunan Jabar Selatan yang seperti diharapkan oleh Pak Gubernur," paparnya.
Jika pengembangan wisata dengan melibatkan masyarakat terwujud, kata Benny, Jabar Selatan akan berkembang pesat. Dia juga berharap, setiap daerah di Jabar Selatan memiliki destinasi wisata unggulan.
"Misal dari Bandung menuju Ciletuh ini 7 sampai 9 jam. Kalau hanya sekadar ke Ciletuh aja tidak worth it. Tapi, seandainya kalau mereka ini ke Ciletuh sampai 10-12 jam enggak apa-apa karena destinasi yang dikunjungi bisa 4 atau 5. Jadi artinya, untuk menarik, kita perlu cukup bangun destinasi-destinasi unggulan yang ada di masing-masing kabupaten di Jabar Selatan," papatnya.
Contoh lainnya, kata dia, sekarang di Cianjur ada yang namanya Karang Potong, Santorini-nya di Indonesia. "Di situ kan bisa kita buat berbagai aktivitas," katanya.
Menurut Benny, 5A yang menjadi persyaratan destinasi wisata yang ideal. Adapun 5A tersebut yakni aksesibilitas, aktivitas, atraksi, akomodasi, dan amenitas.
"Kalau kita belajar dari Bali maupun Lombok yang laku, itu adalah homestay-homestay di Ubud yang khas, yang nanti kita akan coba sesuai pesan Pak Gubernur, coba buat Bali kedua di Jabar Selatan ini. Karena dari mulai pantai dan gunungnya ini ada," katanya.
"Itu PR besar yang harus kami lakukan di Disparbud Jabar. Ini berdasarkan instruksi dari Pak Gubernur," imbuhnya.