Khofifah Minta Lembaga Pendidikan Tingkatkan Kualitas
Gubernur Jawa Timur Khofifah meminta lembaga pendidikan tingkatkan kualitasnya.
REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta lembaga-lembaga pendidikan di wilayahnya terus meningkatkan kualitas pendidikan untuk menjawab tantangan-tantangan yang muncul pada era ini.
"Untuk menjawab tantangan pendidikan dunia, maka kualitas pendidikan kita harus dijalankan dengan mengikuti standar kualitas internasional," kata Khofifah sebagaimana dikutip dalam keterangan pers yang diterima di Kota Batu, Jawa Timur, Senin (29/8/2022).
Pada acara Inaugurasi dan Penutupan Rapat Kerja Nasional Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama, dia mengemukakan bahwa tantangan dalam dunia pendidikan saat ini antara lain adanya disrupsi teknologi yang menuntut inovasi dalam tata kelolamaupun penyelenggaraan pendidikan.
"Berbagai inovasi harus terus kita lakukan di berbagai bidang guna menjawab tantangan," katanya.
Pada masa sekarang, ia mengatakan,lembaga-lembaga pendidikan antara lain harus bisa memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan komunikasi dan memperkuat jejaring.
Selain itu, ia melanjutkan, lembaga-lembaga pendidikan mesti memperkenalkan tren-tren terkini seperti gigeconomy, istilah yang digunakan untuk lingkungan kerja fleksibeldi mana perusahaan hanya mengontrak pekerja independen dalam jangka pendek.
"Tren ini harus diperkenalkan kepada SMA atau SMK di lingkungan Ma'arif," katanya. Kaum muda mesti meningkatkan keahlian dan keterampilan agar bisa beradaptasi dan bersiasat menghadapi sistem kerja yang demikian.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama Prof Muhammad Ali Ramdhani mengatakan bahwa lembaga rutin mengevaluasi program dan merancang program pendidikan yang lebih baik.
Rapat kerja nasional, menurut dia, antara lain membahas standar pendidikan dan pembentukan satuan tugas untuk mencegah dan mengatasi masalah perundungan dan kekerasan di lingkungan lembaga pendidikan.
"Satgas ini dijuluki sebagai Satgas Ma'arif Bermartabat. Ini merupakan langkah preventif kami untuk mencegah perilaku diskriminatif dan menghormati perbedaan yang ada," katanya.