Pedagang Telur di Cirebon Keluhkan Harga yang tak Kunjung Turun
Pedagang telur tidak bisa menyetok banyak karena permintaan berkurang.
REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Harga telur ayam di pasaran di Kota Cirebon, Jabar, hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan turun. Para pedagang berharap agar harga telur segera kembali normal.
Berdasarkan pantauan di Pasar Pagi, Kota Cirebon, Senin (29/8/2022), harga telur masih di kisaran Rp 31 ribu per kilogram. ‘’Harga segitu sudah bertahan seminggu ini, belum turun,’’ kata seorang pedagang telur di pasar tersebut, Rohim.
Rohim mengatakan, tingginya harga telur membuat konsumennya mengeluh. Mereka akhirnya mengurangi pembelian telur.
‘’Kasihan ke konsumen, pada ngeluh, harga telur mahal sekali,’’ tutur Rohim.
Rohim mengatakan, konsumennya yang merupakan ibu rumah tangga akhirnya mengurangi pembelian telur mereka. Seperti misalnya, yang biasa membeli satu kilogram telur akhirnya hanya membeli setengah kilogram.
Namun, lanjut Rohim, konsumennya yang memiliki usaha pembuatan kue tidak bisa mengurangi pembelian telur. Pasalnya, pengurangan telur akan berdampak pada kualitas kue mereka.
‘’Semoga harga telur segera turun,’’ tutur Rohim.
Hal senada diungkapkan pedagang telur di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Meli. Dia juga berharap agar harga telur segera turun.
‘’Sekarang saya jual telur seharga Rp 31 ribu per kilogram. Sudah seminggu ini,’’ terang Meli.
Meli mengaku tidak berani menyetok telur dalam jumlah banyak. Selain modal yang harus lebih banyak, pembelian dari konsumen juga menurun.
Meli menyebutkan, biasanya mengambil telur sebanyak 100 kilogram dari peternak dan habis terjual dalam waktu kurang dari tiga hari. Namun kini, dia hanya berani mengambil telur kurang dari 100 kilogram.