Waspada, Ini Lima Tanda Gula Darah Anda dalam Kondisi Sangat Tinggi

Tanda-tanda awal yang Anda rasakan sebaiknya tidak diabaikan.

Republika
Lima tanda kondisi gula darah Anda dalam kondisi sangat tinggi. (ilustrasi)
Rep: Amri Amrullah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadar gula darah menjadi salah satu bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan. Jika ada ketidakseimbangan dalam kadar gula darah, maka kesehatan Anda berisiko mengalami komplikasi serius seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, dan strok.

Baca Juga


"Sederhananya, itu adalah sumber energi utama tubuh. Anda tidak dapat bertahan hidup tanpanya," ujar Direktur Medis Perawatan Urgent dan Dokter, Carbon Health dan Rumah Sakit Saint Mary's, dr Bayo Curry-Wincell, dilansir Eat This Not That, Senin (29/8/2022).

Gejala awal gula darah tinggi bisa dikatakan tidak kentara, namun tanda awal ini tidak dapat Anda abaikan. Dr Curry-Winchell menjelaskan apa yang harus diwaspadai dan mengapa perlu diwaspadai.

Menurut Cleveland Clinic, hiperglikemia atau glukosa darah tinggi terjadi ketika ada terlalu banyak gula dalam darah. Ini terjadi ketika tubuh memiliki terlalu sedikit insulin (hormon yang mengangkut glukosa ke dalam darah), atau jika tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin dengan benar. Kondisi ini paling sering dikaitkan dengan diabetes. "Jika ini terjadi, angka gula darah Anda akan tinggi," ujarnya.

Dr Curry-Winchell menjelaskan, tingkat gula darah (glukosa) lebih besar dari 180, satu hingga dua jam setelah makan dianggap terlalu tinggi. Angka 100 hingga 125 dianggap terlalu tinggi jika Anda belum makan setidaknya selama delapan jam.

Menurut dr Curry-Winchell, terlalu banyak gula dalam aliran darah untuk waktu yang lama akan merusak pembuluh darah Anda yang bertanggung jawab untuk mengantarkan darah ke organ-organ seperti jantung dan ginjal. Dia mengatakan, tidak semua orang akan melihat tanda-tanda gula darah tinggi. Beberapa gejala bisa sulit dipastikan seperti kelelahan atau peningkatan rasa haus dapat berkembang perlahan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Merasa sangat lelah

Dr Curry-Winchell menekankan, mengonsumsi banyak gula ekstra (glukosa) tidak berarti lebih banyak energi. "Tubuh kadang tidak dapat menggunakan kelebihan gula untuk bahan bakar apa yang dibutuhkan tubuh Anda untuk aktivitas ekstra," kata dia.

2. Peningkatan buang air kecil atau rasa haus

Apabila kelebihan gula, menurut dr Curry-Winchell, dan ginjal tidak dapat menyaring kelebihan gula dalam darah Anda, tubuh akan merespons dengan mencoba membuangnya. "Yang terjadi meningkatkan jumlah waktu atau frekuensi Anda buang air kecil dan menempatkan Anda pada risiko dehidrasi," kata dr Curry-Winchell.

3. Penurunan berat badan

Dr Curry-Winchell menjelaskan, jiika Anda kehilangan berat badan (tanpa disengaja), meskipun nafsu makan Anda meningkat atau tetap sama. Hal itu patut diwaspadai.

"Bisa jadi ini terjadi karena tidak ada cukup insulin untuk merespon kelebihan glukosa dalam tubuh. Untuk memasok tubuh Anda dengan energi, tubuh menggunakan lemak dan otot yang tersimpan," jelasnya.

4. Perubahan kualitas penglihatan

Dr Curry-Winchell mengatakan, peningkatan kadar glukosa dapat meningkatkan jumlah pembuluh darah yang terbentuk di belakang mata (retina). "Pembuluh ekstra berbahaya dan dapat menyebabkan risiko menjadi buta," ujarnya.

5. Mati rasa dan kesemutan

"Kerusakan saraf juga disebut sebagai neuropati dapat terjadi yang dapat menandakan mati rasa atau kesemutan di jari tangan, jari kaki, tangan, dan kaki Anda," kata dr Curry-Winchell.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler