FBI Temukan 11 Ribu Dokumen Rahasia Pemerintah di Kediaman Pribadi Trump

FBI juga menemukan 48 folder kosong yang diberi label "rahasia".

AP Photo/Jon Elswick
Dokumen yang terkait dengan surat perintah penggeledahan untuk perkebunan Mar-a-Lago mantan Presiden Donald Trump di Palm Beach, Florida, difoto Kamis, 18 Agustus 2022. Hakim Hakim AS Bruce Reinhart setuju untuk membuat dokumen publik, termasuk lembar sampul surat perintah itu , mosi Departemen Kehakiman untuk menyegel dokumen dan perintah hakim yang mengharuskannya untuk disegel.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- FBI menemukan lebih dari 11 ribu dokumen dan foto pemerintah selama penggeledahan pada 8 Agustus di kediaman pribadi mantan Presiden Donald Trump di Florida. Menurut catatan pengadilan yang dibuka pada Jumat (2/9/2022), FBI juga menemukan 48 folder kosong yang diberi label "rahasia".

Baca Juga


Pembukaan catatan pengadilan oleh Hakim Distrik Amerika Serikat (AS) Aileen Cannon di West Palm Beach terjadi satu hari setelah dia mendengar argumen lisan oleh pengacara Trump dan dua jaksa kontra-intelijen Departemen Kehakiman. Argumen itu terkait tentang apakah dia harus menunjuk seorang ahli untuk melakukan peninjauan hak istimewa atas materi yang diambil Trump dari Gedung Putih.

Cannon menunda keputusan apakah akan menunjuk seorang master khusus. Namun dia sepakat untuk membuka segel dua catatan yang diajukan oleh Departemen Kehakiman. Mantan Jaksa Agung AS William Barr, yang ditunjuk oleh Trump, mempertanyakan urgensi dari penunjukan semacam itu.

"Saya pikir pada tahap ini, karena mereka (FBI) sudah memeriksa dokumen, saya pikir itu buang-buang waktu untuk menunjuk seorang ahli khusus" kata Barr dalam sebuah wawancara di Fox News. 

Barr menentang Trump dan tidak mendukung klaim palsunya bahwa ada kecurangan dalam pemilihan presiden. Dalam wawancara itu, Barr menambahkan, dia tidak melihat bahwa ada alasan yang dibenarkan bagi Trump untuk mengambil dokumen Gedung Putih dan membawanya ke kediaman pribadinya di Florida  jika dokumen itu diklasifikasikan sebagai "rahasia".

"Sejujurnya saya skeptis terhadap klaim ini (oleh Trump) bahwa 'Saya mendeklasifikasi semuanya.' Karena sejujurnya saya pikir itu sangat tidak mungkin dan kedua, jika dia tidak benar-benar tahu apa yang ada di dalamnya dan berkata 'Dengan ini saya mendeklasifikasi semua yang ada di sini,' itu akan menjadi kecerobohan yang hampir lebih buruk daripada mengambil dokumen," kata Barr.

Salah satu catatan yang dirilis pada Jumat (2/9/2022) memberikan sedikit lebih banyak detail tentang 33 kotak dan barang-barang lain yang ditemukan FBI di Mar-a-Lago yang merupakan properti pribadi Trump. Penggerebekan FBI di kediaman pribadi Trump, sebagai bagian dari penyelidikan kriminal yang sedang berlangsung terkait dugaan bahwa Trump secara ilegal menyimpan informasi rahasia negara.

FBI menemukan dokumen dengan tanda klasifikasi khusus yang bercampur dengan barang-barang lain seperti buku, majalah, dan kliping koran. FBI juga ditemukan hadiah dan pakaian.

Dari lebih dari 11 ribu catatan dan foto pemerintah, 18 dokumen diberikan label "top secret", 54 dokumen diberi label "secret" dan 31 dokumen diberi label "confendential". "Top secret" adalah tingkat klasifikasi tertinggi untuk rahasia negara yang paling dekat.

 

Selain itu, juga ditemukam 90 map kosong. Dari jumlah tersebut, 48 di antaranya bertanda "claasified". Sementara yang lain mengindikasikan bahwa mereka harus dikembalikan ke staf sekretaris/ajudan militer.  Tidak jelas mengapa folder itu kosong, atau apakah ada catatan yang hilang.

Catatan lain yang tidak disegel adalah pengajuan tiga halaman oleh Departemen Kehakiman yang memperbarui pengadilan tentang status peninjauan tim investigasi atas dokumen yang disita. Pengajuan tertanggal 30 Agustus itu, mengatakan para penyelidik telah menyelesaikan tinjauan awal dari barang-barang yang disita dan akan menyelidiki lebih lanjut, termasuk mewawancarai lebih banyak saksi.  

Investigasi kriminal Departemen Kehakiman berpotensi ditunda jika Cannon setuju menunjuk seorang master khusus untuk melakukan tinjauan pihak ketiga yang independen terhadap dokumen yang disita.

Namun, Cannon memberi isyarat bahwa dia mungkin bersedia mengizinkan pejabat intelijen AS untuk meninjau materi sebagai bagian dari penilaian kerusakan keamanan nasional, jika ada seorang master khusus yang ditunjuk.  

Departemen Kehakiman menentang penunjukan seorang ahli khusus. Departemen Kehakiman mengatakan, catatan tersebut bukan milik Trump dan dia tidak dapat mengklaim bahwa catatan tersebut dilindungi oleh hak istimewa eksekutif. 

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler