Para Pelayat Memberikan Penghormatan Terakhir untuk Mikhail Gorbachev
Grobachev akan dimakamkan di pemakaman terbesar di Moskow, yaitu Novodevichy.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Para pelayat di Moskow mulai memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin soviet Mikhail Gorbachev. Para pelayat mengantri untuk melihat peti mati Gorbachev sembari memanjatkan doa sebelum pemakamannya pada Sabtu (3/9/2022).
Gorbachev meninggal dunia pada Selasa (29/8/2022) dalam usia 91 tahun. Anggota masyarakat mulai mengantri sebelum mereka diizinkan masuk Columned Hall of the House of Unions yang menjadi tempat jasad Gorbachev disemayamkan. Jasad emimpin Soviet sebelumnya seperti Vladimir Lenin, Joseph Stalin, dan Leonid Brezhnev juga disemayamkan di aula tersebut.
Dilansir BBC, Grobachev akan dimakamkan di pemakaman terbesar di Moskow, yaitu Novodevichy, pada Sabtu. Sejumlah tokoh Rusia terkemuka dimakamkan di tempat pemakaman tersebut. Gorbachev akan dimakamkan berdampingan dengan makam istrinya Raisa, yang meninggal karena leukemia pada 1999.
Rumah sakit di Moskow yang merawat Gorbachev mengatakan, pemimpin Soviet itu telah menderita penyakit yang lama dan serius. Namun pihak rumah sakit tidak mengungkapkan penyebab kematian Gorbachev.
Dalam beberapa tahun terakhir, kesehatan Gorbachev menurun dan sering keluar masuk rumah sakit. Pada Juni, media internasional melaporkan bahwa Gorbachev telah dirawat setelah menderita penyakit ginjal.
Gorbachev mengambil alih kekuasaan pada 1985, serta memperkenalkan reformasi yang berani dan membuka Uni Soviet kepada dunia. Tetapi dia tidak dapat mencegah runtuhnya serikat pekerja pada 1991. Banyak orang Rusia menyalahkan Gorbachev atas kekacauan yang terjadi selama bertahun-tahun.
Gorbachev secara luas diakui di Barat, tetapi dicerca oleh banyak orang di dalam negeri. Di luar Rusia, dia dihormati secara luas.
Di Barat, Gorbachev dikenal sebagai arsitek reformasi yang menciptakan kondisi untuk berakhirnya Perang Dingin pada 1991. Periode tersebut menjadi masa ketegangan yang mendalam antara Uni Soviet dan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Inggris. Gorbachev mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1990, karena peran utamanya terkait perubahan radikal dalam hubungan Timur-Barat.
Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri pemakaman karena jadwal kerjanya. Ketidakhadiran Putin secara luas dipandang sebagai penghinaan bagi tokoh yang mengawasi pecahnya Uni Soviet. Putin pernah menyebut pembubaran Uni Soviet sebagai bencana geopolitik terbesar abad ini.
Sebelumnya Presiden Putin mengirimkan belasungkawa terdalam kepada keluarga Gorbachev. Putin menggambarkan bagaimana Mikhail Gorbachev memiliki dampak besar dalam perjalanan sejarah bangsa.
"Dia sangat memahami bahwa reformasi diperlukan, dia berusaha menawarkan solusi sendiri untuk masalah mendesak," kata Putin.
Putin juga secara pribadi meletakkan bunga di peti mati Gorbachev pada Kamis (1/9/2022). Namun upacara pemakaman Gorbachev tidak akan menjadi pemakaman kenegaraan. Ini menjadi sebuah tanda bahwa kepemimpinan Kremlin saat ini kurang tertarik untuk menghormati warisan Gorbachev.
Hubungan antara Putin dan Gorbachev telah retak. Keduanya dilaporkam melakukan pertemuan terakhir pada 2006. Sebelumnya Gorbachev mengatakan bahwa, dia tidak senang dengan invasi Rusia ke Ukraina meski dia mendukung pencaplokan semenanjung Krimea pada 2014.