Proyek Mohammed bin Salman Restorasi Masjid Bersejarah di Jazan
Masjid-masjid itu akan dibenahi sesuai dengan gaya arsitektur aslinya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAZAN -- Proyek Pangeran Mohammed bin Salman untuk pengembangan masjid bersejarah telah mendaftarkan beberapa masjid di Jazan untuk dimasukkan dalam skema renovasi tahap kedua. Masjid-masjid itu akan dibenahi sesuai dengan gaya arsitektur aslinya.
Masjid-masjid Jazan dikenal karena karakteristik uniknya yang menambahkan nilai-nilai warisan pada kepentingan keagamaan mereka. Bangunan-bangunan itu seakan membuat hubungan antara masa lalu dan masa kini menjadi saksi renovasi luar biasa oleh proyek tersebut.
Dilansir dari Saudi Gazette, Senin (5/9/2022), di antara masjid-masjid Jazan teratas adalah Masjid Al-Najdi, yang terletak di lingkungan Al-Sulb di pusat Pulau Farasan yang dibangun pada 1334 hijriah oleh Syekh Ibrahim Al-Tamimi, yang dikenal sebagai Al-Najdi, yang berasal dari Houtat Bani Tamim dan sering bepergian ke India.
Masjid Al-Najdi dibangun selama 13 tahun. Bahan, cat, dan prasasti untuk membangun masjid didatangkan dari India dan dibangun oleh arsitek dari Yaman. Luas area pasca renovasi masjid akan menjadi 609,15 meter persegi dan kapasitasnya akan bertambah dari 245 jemaah menjadi 248 jemaah.
Proyek ini juga akan menargetkan pembangunan Masjid Al-Abasah yang pernah menjadi mercusuar ilmu pengetahuan dan sekolah untuk mengajarkan membaca dan menulis Alquran. Masjid ini terletak di Jalan Raja Faisal di sebelah tenggara lingkungan Al-Nassim di Kegubernuran Abu Areish dan berjarak 35 kilometer di sebelah timur Kota Jazan. Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Al-Sharif Abu Taleb, dan dibangun pada tahun 1262 Hijriah, menurut sebuah tanda yang digantung di atas mihrabnya.
Masjid Al-Abasah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan, terutama pada tahun 1419 dan 1424 hijriah. Renovasi terakhir yang dilakukan oleh warga sekitar adalah pada tahun 1436 hijriah. Luas area pasca renovasi masjid akan berdiri di 435,38 meter persegi dengan kapasitas 165 jemaah.
Proyek Pangeran Mohammed bin Salman untuk mengembangkan masjid bersejarah bertujuan untuk merehabilitasi dan memulihkan 130 masjid bersejarah di berbagai wilayah Kerajaan. Langkah ini juga untuk menyoroti dimensi peradaban dan budaya mereka dengan melestarikan karakteristik aslinya.
Fase kedua dari proyek pembangunan masjid bersejarah mencakup 30 masjid bersejarah yang tersebar di 13 wilayah Arab Saudi, enam masjid di wilayah Riyadh, lima masjid di wilayah Makkah, empat masjid di wilayah Madinah, tiga masjid di wilayah Asir dan dua masjid di masing-masing wilayah. Termasuk di wilayah Timur, Al-Jawf dan Jazan, dan masing-masing satu masjid di Perbatasan Utara, Tabuk, Baha, Najran, Hail dan Qassim.