Peter Gontha Ungkap Singapura Ambil Alih Ajang Formula E di Jakarta

Miris, Jakarta ribut terus, kontrak Formula E diambil Singapura untuk 10 tahun.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pembalap tim Mercedes EQ Formula E Team Stoffel Vandoorne memacu mobilnya pada balapan Formula E seri kesembilan Jakarta E-Prix 2022 di Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/6/2022).
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang Formula E di Jakarta pada 2023 dan 2024 terancam dialihkan ke Singapura, karena politikus di Indonesia meributkan terus balapan mobil listrik tersebut. "Info A1 media international: Singapore akan mengambil alih perhelatan balapan mobil Formula-E," kata pengusaha nasional Peter F Gontha lewat akun Twitter @PeterGhonta di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Republika sudah meminta izin untuk mengutip status tersebut. Eks Duta Besar RI untuk Polandia tersebut menuturkan, Singapura bahkan telah meneken perjanjian dengan Formula E Operation (FEO) selama 10 tahun. Padahal, sejatinya Jakarta sudah meneken kontrak dengan FEO selama tiga tahun. Namun, perhelatan Formula E di Jakarta terus diganggu politikus hingga penyelenggaraannya terancam.


Peter pun geram, karena ajang internasional yang pernah sukses digelar di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara pada 4 Juni 2022, harus dialihkan ke Singapura. "Dan menandatangani perjanjian 10 tahun dengan FEO gara-gara Indonesia ribut mengenai Formula E bulan lalu. Marilah kita ribut terus agar semua dilakukan di Singapore aja!" katanya.

Sebelumnya, Insititute for Development of Economic and Finance (Indef) merilis data, penyelenggaraan Formula E 2022 memberikan dampak ekonomi dengan nilai total Rp 2,638 triliun bagi Provinsi DKI Jakarta. Dengan kata lain, perlombaan mobil listrik pertama di Indonesia itu berkontribusi 0,08 persen pada pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta 2022.

"Artinya untuk ekonomi Jakarta akan menambah potensinya sebesar Rp 2,63 triliun terhadap kegiatan ekonomi Jakarta baik itu pelakunya UKM (selama) setahun, jangka pendek," ujar Kepala Pusat Makro dan Keuangan Indef, Rizal Taufikurahman dalam diskusi publik virtual di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Adapun dampak ekonomi langsung Formula E terdiri masuknya biaya dari beberapa aspek, pertama alokasi capital expenditure (capex) Rp 213 miliar, alokasi operating expense (opex) Rp 112 miliar, commitment fee Jakarta E-Prix Rp 216 miliar, pembelian tiket plus pengeluaran pengunjung Rp 52,04 miliar, dan transaksi pengunjung UMKM Rp 4,54 miliar.

Menurut Rizal, total dampak ekonomi langsung sebesar Rp 597 miliar merupakan masuknya uang ke untuk ekonomi Jakarta selama ajang Formula E, mulai dari persiapan infrastruktur hingga acara berlangsung. "Saya kira tadi dampak dari ekonomi langsung kami dapatkan dari komponen yang kami sebutkan, besarannya khususnya kami dapat dari sumber," kata Rizal.

Hanya saja, penyelenggaraan Formula E dilaporkan oleh Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penyidik KPK pun memeriksa Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan. Dengan berseragam dinas kemeja putih, Anies tiba di Gedung Merah Putih KPK pada Rabu sekitar pukul 09.26 WIB.

Hingga berita ini diturunkan, eks rektor Universitas Paramadina itu belum kelar menjalani pemeriksaan. Anies telah dua kali menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik KPK. Lainnya, KPK telah memanggil Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi, anggota Komisi E DPRD DKI, direksi PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga DKI, dan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler