Kiat Menurunkan Berat Badan dengan Diet Defisit Kalori
Diet defisit kalori dianjurkan oleh ahli gizi karena menerapkan pola makan berimbang
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Diet defisit kalori adalah salah satu cara untuk menurunkan berat badan dengan menurunkan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Jenis ini dianjurkan oleh ahli gizi karena menerapkan pola makan berimbang.
Health Communicator Kalbe Nutritionals Dewi Virdianti mengatakan jenis diet ini merupakan pengaturan pola makan dengan lebih sedikit mengonsumsi jumlah kalori dibandingkan dengan aktivitas fisik yang memerlukan banyak energi. "Misalnya kebutuhan kalorinya sehari-hari untuk orang normal yaitu di 2.000 kalori satu hari. Kalau kita mau menurunkan berat badan, artinya kita harus kurangi asupan kalorinya, jadi (dikurangi) sekitar 500 kalori per hari," ujar Dewi dalam siaran resminya, Selasa (13/9/2022).
Lebih lanjut, Dewi mengatakan diet jenis ini mengharuskan prinsip diet sehat yaitu memerhatikan jenis makanan dan jumlahnya. Makanan yang dikonsumsi pun harus mencakup protein, sayur-sayuran, buah-buahan, serta membatasi konsumsi makanan cepat saji.
Makanan yang dapat membuat kenyang lebih lama seperti oatmeal, ubi, kentang, talas dan singkong juga dianjurkan untuk dikonsumsi. Jadwal makan sehari-hari juga penting diperhatikan. Dalam hal ini, bukan berarti orang diet tidak butuh sarapan, tidak makan malam, dan tidak makan siang.
Diet defisit kalori tidak akan berhasil jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik dan perubahan perilaku. "Tentu harus diikuti dengan keseimbangan atau pola aktivitas kita. Jadi kalau kegiatan sehari-hari kita hanya kebanyakan duduk atau rebahan, maka asupan kalorinya juga harus dikurangi. Namun kalau aktivitasnya banyak, kita rajin olahraga, maka asupan kalorinya bisa 2.000 atau bahkan bisa lebih," kata Dewi.
Diet yang tidak tepat dapat menyebabkan risiko komplikasi, malnutrisi, hingga berat badan kembali meningkat setelah program diet selesai. Sebab, ketika kekurangan karbohidrat, tubuh akan memintanya lebih banyak.
Malnutrisi merupakan kelainan asupan nutrisi atau ketidakseimbangan, baik kelebihan nutrisi yang menyebabkan obesitas atau kekurangan nutrisi (tubuh kurus) yang berisiko munculnya penyakit lain. Saat malnutrisi terjadi, tubuh akan lebih mudah pegal-pegal, lemas, terjadi gangguan sistem imun, dan pembentukan hormon karena kekurangan protein, otot terasa kram akibat kekurangan kalsium, bahkan pingsan karena kehabisan energi.
Salah satu cara tepat dalam mengukur porsi makan tanpa diet adalah dengan pola Isi Piringku. Pada satu per tiga piring diisi dengan makanan pokok, satu per tiga lainnya diisi sayur-sayuran, serta satu per tiga terakhir diisi dengan lauk dan buah. Kemudian, bisa ditambah susu sebagai camilan. "Tapi susunya juga diperhatikan yang kalorinya juga tidak tinggi," ujar Dewi.
Idealnya, untuk menurunkan berat badan dibutuhkan sekitar 1.200-1.500 kalori per hari. Namun hal ini berbeda pada setiap orang dan harus menyesuaikan dengan Indeks Massa Tubuh atau BMI (Body Mass Index) masing-masing.