Boyke: Keluarga Muda yang Punya Rumah Sendiri Berpeluang Lebih Harmonis
Tekanan hebat dari mertua menyebabkan pasangan muda sulit untuk memiliki anak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter dan seksolog Boyke Dian Nugraha mengungkap, keluarga muda yang memiliki rumah sendiri berpeluang lebih harmonis dibanding keluarga muda yang tinggal bersama mertua.
Ditemui di Central Park Mall Jakarta dalam peluncuran klaster Patragriya Podomoro Park, Boyke menyebut, jika dirinya sering menemukan kasus-kasus permasalahan keharmonisan keluarga dipicu dari hubungan antara pasangan baru dan mertuanya yang tinggal dalam satu atap.
Dalam talkshow Festival Investasi Properti 53 Tahun Agung Podomoro bertema build a harmonious family in your first new home, Boyke menuturkan, jika terdapat hubungan antara tingkat keharmonisan keluarga dengan kepemilikan rumah sendiri.
“Banyak datang ke saya, kasus keluhan pasangan yang tinggal dengan mertua, mengalami stres. Misal, pasangan yang masih merintis untuk punya anak ditanya terus kok belum hamil, bahkan ada yang ditanya sudah pakai pembalut berapa banyak bulan ini,” ujar Boyke dalam rilisnya yang diterima Republika.co.id, Senin (19/9/2022).
Tingkat stres yang tinggi akibat tekanan hebat dari mertua/keluarga justru menyebabkan pasangan muda sulit untuk memiliki anak. Karenanya, pasangan yang memiliki rumah sendiri berpeluang memiliki keharmonisan yang lebih baik.
“Rumah juga membuat pasangan lebih PD (percaya diri), keong aja punya rumah jadi kalo kita kerja ada yang ditungguin, kalo kita masih tinggal dengan mertua ya itu tadi, jadi kita harus paksa untuk punya rumah,” kata Boyke.
Dalam talkshow tersebut juga hadir Marketing Manager Podomoro Park Bandung Dipa Teguh yang turut mengungkap data mengenai kesadaran pasangan muda dalam membeli hunian. “Setuju dengan dokter Boyke, bahwa pasangan muda jangan terlena dengan istilahnya pondok mertua indah ya gitu," ujarnya.
Namun, kata dia, tidak sedikit sekarang yang sudah aware kepemilikan rumah. "Keberhasilan klaster kami sebelumnya dengan pangsa pasar milenial, 50 persen didominasi oleh pasangan muda yang rentang usianya 21-41 tahun, sisanya usia produktif menuju pensiun,” ujar Dipa.
Hal menarik yang perlu diperdalam menurut Dipa adalah cara bayar pasangan muda. Dari 400 unit yang terjual di klaster Padmagriya (total 1.600 unit sold di Podomoro Park) dengan target pangsa pasar pasangan muda, sekitar 77% dengan menggunakan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) mulai dari perbankan konvensional hingga syariah.
“Jadi tidak ada alasan pasangan muda untuk tidak beli rumah, saat ini kesempatan KPR sangat dipermudah bunga yang rendah di bawah 5 persen, stimulus pemerintah, promo menarik dari kami sebagai developer, dan yang terpenting kenaikan investasi,” kata Dipa.
Sales Manager Podomoro Park, Tomas Tandy menyebut, pihaknya telah melakukan riset kuat untuk kebutuhan hunian pasangan muda. Keluarga muda, kata dia, punya sifat yang modern, dan yang mereka prioritaskan adalah fasilitas kawasan untuk menghindari stres.
"Makannya, fokus kami juga membangun environment yang mendukung hal itu, seperti 5 unsur alam kami, danau, udara, view pegunungan, pepohonan, dan 50 persen kawasan hijau,” kata Tomas.