Sutradara Avatar 2 Hadapi Banyak Tekanan dalam Penggarapan Film

Sang sutradara menyebut Avatar: The Way of Water sebagai taruhan besar.

20th Century Studios
Sutradara film Avatar 2 mengakui menghadapi banyak tekanan. (ilustrasi)
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Avatar yang dirilis pada 2009 menjadi film terlaris sepanjang masa dengan pendapatan 2,84 miliar dolar AS (sekitar Rp 42,6 triliun) di box office. Prestasi itu belum dapat ditandingi hingga kini, meskipun oleh Avengers: Endgame pada 2021.

Baca Juga


Kesuksesan besar film garapan sutradara James Cameron membawa empat sekuel ke garis depan, dengan Avatar 2 dan Avatar 3 yang syuting secara berurutan demi mempercepat proses antarfilm. Kini, Avatar: The Way of Water, film kedua dalam waralaba, akan rilis pada akhir tahun ini. Cameron menyadari tekanan yang diberikan pada film tersebut.

"Siapa pun yang mengatakan bahwa mereka tidak gugup sebelum film dirilis adalah  pembohong (sumpah serapah)," kata Cameron dilansir Movie Web, Rabu (21/9/2022).

Dia menyebut The Way of Water sebagai taruhan besar. Pembukaan film pertama memiliki pendapatan cukup berhasil dengan 75 juta dolar AS (sekitar Rp 1,1 triliun). Namun, dia meragukan peluang serupa untuk angsuran kedua dan ketiga. “Bahkan jika kami memiliki pembukaan yang luar biasa, kami tidak akan benar-benar tahu di mana kami berada selama beberapa pekan karena itu adalah kunjungan kembali pada yang pertama,” ujarnya.

Menurut situs IMDb, perkiraan anggaran untuk Avatar: The Way of Water adalah 250 juta dolar AS (sekitar Rp 3,7 triliun), tidak jauh dari biaya film aslinya. Tentu saja, studio harus mengumpulkan pendapatan kisaran 700 juta dolar AS (sekitar Rp 10,5 triliun) hingga 1 miliar dolar AS (sekitar Rp 15 triliun) minimal untuk memulihkan biaya produksi dan pemasaran yang dihabiskan untuk film tersebut. Sulit untuk mengatakan bagaimana sekuel mendatang akan tampil, tetapi penonton, dan Cameron, mengetahuinya ketika Avatar: The Way of Water masuk ke bioskop pada 16 Desember 2022.

Meskipun sangat mungkin penonton akan melihat cuplikan Avatar 3 di beberapa titik, nasib film keempat dan kelima yang direncanakan masih belum jelas. Cameron menyadari penonton telah berubah dalam 13 tahun sejak rilis film awal, sehingga dia berharap mereka akan terus memberikan kesempatan.

"Tidak ada yang tahu. Pasar telah berubah. 25 persen bisa menjadi seluruh margin kami. Menghasilkan banyak uang adalah satu hal, itu hal lain untuk benar-benar menghasilkan keuntungan," kata Cameron.

Film Avatar memiliki anggaran yang sangat besar, dan debut besar di box office mungkin tidak cukup untuk membuat film tersebut menguntungkan. "Kami tidak akan terus membuat film yang kehilangan uang meskipun mereka terlihat bagus dan menghasilkan banyak uang,” ujarnya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler