Distan: Vaksinasi PMK Ternak di Lombok Tengah Terus Melonjak

Distan Lombok Tengah mencatat vaksinasi PMK di wilayah itu terus melonjak.

ANTARA/Ahmad Subaidi
Seorang pedagang menarik sapi kurban yang akan dijual di Mataram, NTB. Distan Lombok Tengah mencatat vaksinasi PMK di wilayah itu terus melonjak.
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Dinas Pertanian (Distan) Lombok Tengah menyatakan pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat terus melonjak, yakni telah mencapai 50 ribu dosis bila dibandingkan dengan capaian vaksin PMK pada pekan lalu yakni 30 ribu dosis.

Baca Juga


"Capaian vaksin PMK di Lombok Tengah telah mencapai 50 ribu dosis dari target 182 ribu ekor," kata Kepala Distan Lombok Tengah, Taufikurahman di Praya, Rabu (21/9/2022).

Ia menjelaskan vaksin PMK yang telah diberikan saat ini sudah mulai habis dan pihaknya kembali mengusulkan tambahan vaksin sebanyak 18 ribu dosis kepada pemerintah Provinsi NTB, sehingga total vaksin PMK yang telah diberikan sejak pelayanan vaksinasi pertengahan Agustus hingga September itu 68 ribu dosis.

"Target pelayanan vaksin PMK tiap hari itu kita percepatan sebanyak 2.000 dosis," katanya.

Kesiapan petugas dalam percepatan pelayanan vaksinasi PMK itu, katanya, tidak ada masalah, tinggal menunggu pendistribusian vaksin dari pemerintah pusat.

"Petugas telah siap kerja di lapangan, tergantung dari vaksin yang ada. Target tahun ini kita pastikan bisa tuntas," katanya.

Sementara itu, kasus PMK ternak di Kabupaten Lombok Tengah saat ini telah nol kasus atau tidak ada penambahan kasus baru. Sedangkan total kasus PMK di Lombok sejak mulai mewabah pasca lebaran Idul Fitri itu sekitar 32 ribu tenak.

"Kasus PMK di Lombok Tengah Nol sejak 21 hari yang lalu hingga hari ini," katanya.

Dengan kondisi tersebut, pemerintah daerah terus memperpanjang pembukaan pasar hewan di daerah setempat untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Selain itu, pembukaan pasar hewan tetap menerapkan protokol kesehatan PMK, sehingga setiap ternak yang dijual di pasar harus tetap sehat. "Kalau ada yang sakit, kita stop dan melakukan tindakan medis dengan pengobatan dan penyemprotan disinfektan," ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler