Kapal Induk AS Kembali Berlabuh di Korsel untuk Ancam Korut

Korsel mendorong lebih banyak latihan bersama sebagai peringatan pada Korut.

EPA-EFE/MC3 Jason Tarleton
Sebuah kapal induk Amerika Serikat (AS) tiba di Korea Selatan (Korsel) untuk pertama kalinya dalam waktu sekitar empat tahun pada Jumat (23/9/2022).
Rep: Dwina Agustin Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BUSAN -- Sebuah kapal induk Amerika Serikat (AS) tiba di Korea Selatan (Korsel) untuk pertama kalinya dalam waktu sekitar empat tahun pada Jumat (23/9/2022). Kehadiran dalam rangka bergabung dengan kapal-kapal Korsel untuk unjuk kekuatan militer yang bertujuan mengirim pesan kepada Korea Utara (Korut).

Baca Juga


USS Ronald Reagan dan kapal-kapal dari pasukan penyerang yang menyertainya berlabuh di pangkalan angkatan laut di kota pelabuhan selatan Busan. Kedatangannya menandai penyebaran paling signifikan di bawah dorongan baru untuk memiliki lebih banyak aset strategis berkemampuan nuklir AS yang beroperasi di daerah itu untuk menghalangi Korut.

Presiden Korsel Yoon Suk-yeol telah mendorong lebih banyak latihan bersama dan pertunjukan kekuatan militer lainnya sebagai peringatan kepada Korut. Awal tahun ini, Pyongyang melakukan sejumlah  uji coba rudal setelah pembicaraan gagal dalam mengakhiri perkembangan senjata nuklir dan misilnya.

Kunjungan itu adalah yang pertama ke Korsel oleh kapal induk AS sejak 2018. Tahun itu, sekutu mengurangi banyak kegiatan militer bersama mereka di tengah upaya diplomatik dengan Korut.

Hanya saja pembicaraan itu terhenti dan Pyongyang bulan ini meluncurkan sebuah undang-undang yang diperbarui dengan mengkodifikasikan haknya untuk melakukan serangan nuklir lebih dulu jika perlu untuk melindungi dirinya sendiri.

Para pengamat mengatakan, Pyongyang juga tampaknya bersiap untuk melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017. Korut telah mengecam pengerahan militer AS sebelumnya dan latihan bersama sebagai latihan untuk perang dan bukti kebijakan bermusuhan oleh kedua negara yang bersekutu itu. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler