Muktamar Persis ke XVI Mulai Bahas Agenda Pemilihan Ketum Persis

Agenda pemilihan ketua umum biasanya berlangsung tengah malam.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Ketua Umum PP Persatuan Islam KH Aceng Zakaria bersama pengurus (Tasykil) PP Persis membacakan laporan pertanggungjawaban pada Muktamar XVI Persatuan Islam di Soreang, Kabupaten Bandung, Ahad (25/9/2022). Pada hari ketiga Muktamar XVI Persatuan Islam mengagendakan pembacaan laporan pertanggungjawaban Pimpinan Pusat Persatuan Islam Masa Jihad 2015-2022 serta mendengarkan pandangan umum. Republika/Abdan Syakura
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Muktamar Persatuan Islam (Persis) ke XVI di Hotel Sutan Raja, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung mulai akan membahas agenda pemilihan Ketua Umum Persis. Sebelumnya, pembahasan laporan pertanggungjawaban pengurus pimpinan pusat Persis masa jihad 2015-2022 telah selesai dan demisioner.

Baca Juga


Informasi yang diterima, saat ini pembahasan tentang AD-ART organisasi masih berlangsung. Sedangkan pembahasan tentang rencana jihad dan rekomendasi muktamar ke XVI telah selesai dilaksanakan.

Humas PP Persis masa jihad 2015-2022 sekaligus humas kegiatan Jejen Jaenudin mengatakan agenda pemilihan ketua umum biasanya berlangsung tengah malam. "Biasanya larut malam kalau yang sudah-sudah," ujarnya saat dikonfirmasi, Ahad (25/9/2022).

Kegiatan Muktamar Persis ke XVI sendiri berlangsung selama tiga hari. Kegiatan dimulai sejak Sabtu (24/9/2022) kemarin dengan agenda pembukaan dan berakhir pada Senin (26/9/2022).

Sekretaris Umum PP Persis masa jihad 2015-2022 Haris Muslim mengatakan tantangan ke depan bagi ketua umum Persis baru cukup berat khususnya terkait dakwah. Oleh karena itu pemimpin ke depan harus memiliki karakter kuat.

"Tantangannya cukup berat karena tantangan dakwah semakin hari semakin berat seiring perkembangan zaman, perubahan sosial maka pemimpin ke depan harus mempunyai karakter yang kuat," ujarnya.

Selain memiliki karakter yang kuat dari sisi ruhaniah Haris mengatakan karakter yang harus dimiliki yaitu intelektual dan kemampuan dalam mengelola organisasi. "Jadi harus punya karakter kuat, dia kuat secara ruhiah, secara ilmiah intelektual tapi dia harus mempunyai kemampuan skill dalam mengelola organisasi," ungkapnya.

Ia mengatakan mengelola organisasi tidak cukup dengan kepintaran saja namun juga harus memiliki kecakapan dalam mengelola organisasi. "Bagaimana pun mengelola organisasi itu skill, tidak cukup pintar saja dia harus mempunyai kecakapan dalam mengelola organisasi ini ke depan, mengelola konflik. Itu adalah kecakapan dipegang seorang pemimpin ke depan termasuk Persis," katanya.

Terkait nama-nama kuat yang muncul untuk menjadi calon ketua umum Persis seperti KH Aceng Zakaria, Dr KH Jeje Zaenuddin dan Prof Atip Latifulhayat. Ia mengatakan nama-nama tersebut masih wacana dan merupakan aspirasi.

"Nama-nama itu baru wacana dan aspirasi bagaimana pun itu wajar ketika akan memilih pemimpin muncul sosok tapi kita tidak terpaku pada sosok tapi pada sistem maka dibangun di atas sistem yang baik, Insya Allah sosok yang muncul sosok baik maka mudah mudahan terpilih sosok yang tepat," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler