Stok Vaksin Covid-19 Booster di Lampung Kosong
Program vaksinasi khususnya untuk vaksinasi ketiga dan keempat mengalami hambatan.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Stok vaksin Covid-19 untuk penguat atau booster di Provinsi Lampung mengalami kekosongan. Padahal, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung telah mengajukan permintaan ke pusat sejak Agustus lalu.
“Stok vaksin di Dinkes Provinsi Lampung untuk booster sedang kosong,” kata Kepala Dinkes Provinsi Lampung dr Reihana kepada Republika.co.id di Bandar Lampung, Senin (26/9/2022).
Reihana yang juga jubir Satgas Covid-19 Provinsi Lampung mengatakan, dinas telah mengajukan permintaan kepada pemerintah pusat terkait kekosongan vaksin booster sejak Agustus lalu. “Tapi info dari pusat vaksin (booster) sedang kosong,” ujarnya.
Berdasarkan informasi Gudang Farmasi Dinkes Lampung, tak hanya di tingkat Provinsi Lampung, dia mengatakan, stok vaksin booster yang ada di 15 kabupaten/kota dalam Provinsi Lampung juga sedang kosong sejak lama. Kondisi itu membuat program vaksinasi khususnya untuk vaksinasi ketiga dan keempat mengalami hambatan.
Reihana mengatakan, stok vaksin yang dimiliki Polda Lampung jenis Pfizer sudah datang sebanyak 150 ribu dosis pada 29 Agustus lalu. Vaksin Pfizer milik Polda Lampung tersebut sudah didistribusikan ke polres-polres di 15 kabupaten/kota di Lampung. Pelaksanaan vaksinasi booster 1 dan 2, kata dia, masih berlangsung.
Menurut dia, posisi Dinkes Provinsi Lampung saat ini masih menunggu pemenuhan permintaan vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat. Sedangkan, kondisi vaksin booster 1 dan 2 di Gudang Farmasi dalam keadaan nihil.
Berdasarkan data Dinkes Lampung, Ahad (25/9/2022), masih terdapat penambahan kasus positif Covid-19 di Lampung sebanyak 13 orang, sehingga total kasus positif selama pandemi sebanyak 74.414 orang. Sedangkan, kasus pasien meninggal dunia nihil, total masih 4.150 orang, dan pasien sembuh total 70.075 orang.
Saat ini, dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung sudah terdapat tiga daerah zona hijau pada masa pandemi Covid-19 (tidak ada kasus baru), yakni Kabupaten Mesuji, Lampung Barat, dan Lampung Utara. Sedangkan, sisanya 12 daerah masih berstatus zona kuning (risiko rendah). Tidak terdapat daerah zona merah (risiko tinggi) dan oranye (risiko sedang).
Penambahan kasus positif baru sebanyak 13 orang tersebut berasal dari Kota Bandar Lampung 2 orang, Kabupaten Lampung Tengah 2 orang, Lampung Selatan 3 orang, Tanggamus 1 orang, Lampung Timur 1 orang, Pringsewu 1 orang, dan Pesawaran 3 orang.
Sebagian warga berharap pemerintah daerah dapat menggelar lagi vaksinasi khusus booster 1 dan 2, karena masih banyak warga yang belum menjalani vaksinasi ketiga tersebut. Vaksinasi booster penting, karena menjadi syarat dalam perjalanan ke luar kota menggunakan moda transportasi kereta api dan pesawat.
Menurut Endri (47 tahun), warga Bandar Lmapung, sebenarnya pemerintah terus menyediakan fasilitas vaksinasi di berbagai tempat. “Jadi warga yang belum vaksin dapat datang ke tempat tersebut kapan dan di mana saja. Karena jadi syarat naik kereta sama pesawat,” ujar wiraswastawan tersebut.
Dia mengatakan meski kasus Covid-19 sudah melandai, namun pemerintah pusat belum mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia. Artinya pemerintah berkewajiban memenuhi permintaan masyarakat, bila memang diperlukan untuk vaksin booster.