Janin di Perut 'Cemberut' Ketika Ibu Makan Sayuran Hijau dan Senyum Saat Makan Wortel

Sejak dalam kandungan, janin sudah bisa merasakan apa yang dimakan sang ibu.

Fetal and Neonatal Research Lab, Durham Unive
Gambar USG janin di dalam perut 'cemberut' ketika ibu memakan sayuran hijau (kiri) dan tersenyum ketika ibu memakan wortel (kanan).
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak dalam kandungan, janin sudah bisa merasakan dan mencium apa yang dimakan ibunya. Hal ini diungkapkan dalam temuan studi pertama yang menyelidiki bagaimana janin bereaksi terhadap berbagai rasa makanan dari dalam rahim.

Baca Juga


Dalam sebuah penelitian terhadap 100 perempuan hamil di Inggris yang diterbitkan secara daring dalam jurnal Psychological Science, mereka mengamati janin tersenyum setelah ibu mereka memakan wortel dan meringis setelah ibu memakan sayuran hijau.

Janin yang diteliti berusia antara 32 hingga 36 weeks kehamilan. Peneliti utama studi tersebut, Beyza Ustun, mengatakan bahwa hal itu terlihat selama tiga bulan terakhir kehamilan, janin cukup matang untuk membedakan berbagai rasa makanan yang dikonsumsi ibu. Mungkin temuan lain belum dapat membuktikan bahwa janin lebih memilih wortel dibandingkan sayuran hijau, tetapi penelitian ini membuktikan bahwa janin mulai mengembangkan indra perasa dan penciuman mereka di dalam rahim, terutama pada trimester ketiga.

Sebuah studi lanjutan dari bayi yang sama setelah mereka lahir dilakukan. Tujuannya untuk menentukan apakah paparan masa prenatal memengaruhi preferensi rasa pada kemudian hari. Menurut Utsun, paparan berulang terhadap rasa sebelum kelahiran dapat membantu untuk menetapkan preferensi makanan setelah kelahiran.

“Itu mungkin penting ketika berpikir tentang pesan seputar makanan sehat dan potensi untuk menghindari 'rewel makanan' saat menyapih,” kata dia yang juga seorang mahasiswa pascasarjana dan peneliti di Fetal and Neonatal Research Lab di Durham, dikutip dari laman Insider pada Selasa (27/9/2022).

Janin yang sedang berkembang kemungkinan mengalami rasa dengan menghirup dan menelan cairan ketuban yaitu cairan yang mengelilingi dan memelihara mereka di dalam rahim. Sebelum penelitian, peserta diberitahu untuk tidak mengonsumsi apa pun yang beraroma wortel atau sayuran hijau pada hari pengamatan, dan menghindari makanan dan minuman beraroma selama satu jam sebelum pemindaian.

Peneliti kemudian memberikan 35 kapsul bubuk wortel kepada 35 ibu hamil yang berpartisipasi, dan 34 kapsul bubuk sayuran hijau. Tiga puluh perempuan tidak mengonsumsi sayuran sebagai kontrol.

Rekan penulis penelitian tersebut, Nadja Reissland, memilih untuk memberikan sayuran bubuk untuk memastikan bahwa rasa tidak encer selama pencernaan dan karena banyak ibu hamil tidak suka dengan rasa jus sayuran hijau. Studi sebelumnya telah mendokumentasikan bagaimana bayi baru lahir merespons rasa yang diperkenalkan sebelum lahir dalam cairan ketuban, atau segera setelah lahir dalam ASI. 

Penelitian sebelumnya telah mempertimbangkan bagaimana preferensi rasa bayi yang baru lahir berdasarkan rasa saat di dalam kandungan, atau segera setelah mereka lahir lewat ASI. Tetapi studi terbaru mempertimbangkan bagaimana janin bereaksi terhadap makanan yang dicerna oleh ibu, saat mereka di dalam rahim.

Para peneliti menggunakan gambar ultrasound 4D untuk mengamati ekspresi wajah janin. Teknologi mutakhir ini memungkinkan mereka untuk menangkap gambar frame-by-frame yang lebih tepat dibandingkan dengan teknik gambar yang lama.

Sekitar 20 menit setelah para perempuan menelan kapsul, pemindaian menunjukkan bahwa janin yang terpapar rasa wortel merespons dengan lebih banyak ekspresi wajah yang menunjukkan tawa atau tersenyum, sementara mereka yang terpapar rasa sayuran hijau menekan bibir mereka bersamaan dalam seringai.

Gambar USG menunjukkan gerakan wajah yang mirip dengan anak-anak atau orang dewasa yang merasakan sesuatu yang pahit, seperti mengangkat bibir atas atau mengerutkan kening dengan bibir bawah. Namun, itu tidak berarti bahwa janin menunjukkan ketidaksukaan awal pada sayuran hijau. Berbicara kepada NBC, Reissland mengatakan seringai yang diamati dalam ultrasound mungkin hanya gerakan otot sebagai respons terhadap rasa pahit, meskipun janin diketahui membuat ekspresi wajah yang semakin kompleks menjelang akhir waktu mereka di dalam rahim.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler