Pendidikan Digital di Masa Pandemi
Media pembelajaran digital membuat belajar menjadi lebih menyenangkan dan fleksibel
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi anak-anak. Golden age berada pada rentang usia antara 3-6 tahun. Pada usia dini mereka berada di masa perkembangan yang paling pesat baik fisik maupun mental. Salah satu hal yang dapat mendukung daya serap otak anak yakni melalui pendidikan.
Anak-anak usia dini belum bisa membaca dengan baik. Maka saat pembelajaran anak-anak harus didampingi oleh staf pengajar, dosen, guru, dan orang tua. Pendidikan usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pembinaan ini dilakukan dengan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Terdapat beberapa masalah dalam penyampaian materi pembelajaran pada usia dini. Salah satunya seperti kebosanan anak dalam belajar serta dalam memahami materi. Media edukasi ini dapat mengatasi beberapa masalah pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar.
Untuk meningkatkan minat belajar perlu media pembelajaran yang interaktif, menarik, dan menyenangkan sehingga penyampaian media edukasi dengan aplikasi digital dapat dilakukan dengan bermain sambil belajar. Di tengah pandemi, pendidikan digital menjadi tren yang populer dan menjadi solusi baik bagi dunia pendidikan.
Dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) program studi Bisnis Digital telah melakukan penelitian dengan menghasilkan dampak yang begitu signifikan. Penelitian merupakan hasil pengolahan kuesioner dari 15 responden di TK Pertiwi 01 Serang Pemalang.
Dari penelitian ini dihasilkan temuan-temuan bahwa aplikasi digital dapat membantu anak dalam belajar tata cara wudhu dan shalat. Aplikasi digital mudah digunakan, dipahami, dan dimengerti. Aplikasi digital juga dapat menambah minat belajar anak.
Penggunaan aplikasi digital untuk membantu proses pembelajaran juga memudahkan audio terdengar dengan jelas, gambar dan animasi terlihat cukup menarik bagi anak-anak. Dengan demikian proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan anak-anak juga semangat serta antusias dalam belajar.
Pembelajaran dengan aplikasi digital dapat menyampaikan materi dasar dan sesuai untuk pembelajaran anak yang belum sama sekali mengetahuinya. Selain itu juga terdapat evaluasi yang memiliki pertanyaan yang interaktif dan sesuai dengan materi yang diberikan.
Dari penelitan yang sudah dilakukan dosen UNM Fakultas Ekonomi dan Bisnis prodi Bisnis Digital, disimpulkan aplikasi animasi interaktif menjadi media alternatif dalam pembelajaran. Dengan dibuatnya media pembelajaran digital, maka metode pembelajaran menjadi lebih menyenangkan serta lebih fleksibel, tidak terbatas tempat dan waktu untuk belajar. Hal ini menjadi kunci pengembangan sistem pembelajaran pendidikan berkarakter di masa kini.
Penulis: Widi Astuti, dosen prodi Bisnis Digital, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Mandiri