Polri Beri Beasiswa Pendidikan untuk Anak Korban Tragedi Kanjuruhan

Anak yatim piatu korban tragedi Kanjuruhan mendapat beasiswa pendidikan dari Polri

ANTARA/Zabur Karuru
Puluhan syal Arema FC dan bunga dari warga diletakkan di sekitar Patung Singa Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Hari ketiga pascakerusuhan di stadion itu, puluhan karangan bunga duka dari berbagai kalangan memenuhi halaman stadion begitu pula warga terus berdatangan untuk mendoakan korban yang meninggal dalam kerusuhan itu.
Rep: Wilda Fizriyani Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Polri telah mempersiapkan beasiswa pendidikan bagi anak yatim piatu korban tragedi Kanjuruhan. Beasiswa ini diberikan kepada M Alfiansyah (11 tahun) di Kota Malang, Jawa Timur (Jatim).

Baca Juga


Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan beasiswa tersebut telah disiapkan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta. Dengan adanya beasiswa tersebut, Alfiansyah tidak perlu memikirkan biaya pendidikan hingga lulus dari SMA.

Dedi bersama jajarannya sempat mengunjungi kediaman Alfiansyah dan kerabatnya. Pada kesempatan tersebut, siswa kelas 5 SDN Bareng 2 Kota Malang ini juga menyampaikan cita-citanya untuk menjadi seorang polisi. Mendengar hal tersebut, Dedi menegaskan Polri akan memfasilitasi keinginan Alfiansyah dengan tetap mengedepankan profesionalisme.

Di samping itu, Dedi mengaku telah menugaskan seorang Bhabinkamtibmas untuk memberikan pembinaan kepada Alfiansyah. Hal ini bertujuan agar yang bersangkutan bisa menggapai cita-citanya.

Kapolresta Malang Kota (Makota) Kombes Pol Budi Hermanto menjelaskan, pihaknya dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan keluarga Alfiansyah dan pimpinan sekolah. Langkah ini bertujuan untuk menjamin seluruh biaya pendidikan anak ditanggung Polri.

Pria yang disapa Buher ini mengakui bantuan pendidikan tersebut tidak bisa mengembalikan nyawa orang tua Alfiansyah. Namun pihaknya berusaha hadir untuk memberikan empati kepada korban. Bahkan, Alfiansyah akan diangkat sebagai anak asuh Polresta Makota.

Sebelumnya, tragedi Kanjuruhan telah menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan lainnya mengalami luka-luka. Dari ratusan yang meninggal dunia, dua di antaranya merupakan orang tua Alfiansyah. Kedua orang tua Alfiansyah tercatat memiliki nama M Yulianton (40 tahun) dan Devi Ratna Sari (30 tahun).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler