JakLingko Minta Penumpang TransJakarta Lakukan Ini Agar tidak Diblokir Oleh Sistem
Antrean panjang sempat terjadi di sejumlah halte karena penumpang kartunya diblokir.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha BUMD DKI, PT JakLingko Indonesia meminta penumpang TransJakarta untuk melakukan aktivasi kartu uang elektronik yang digunakan untuk membayar tiket agar tidak terblokir oleh sistem.
"Langkah yang bisa dilakukan supaya bisa membuka blokir, harus dilakukan reset (mengatur ulang) kartu di setiap halte," kata Direktur Utama JakLingko Muhammad Kamaluddin di Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Menurut dia, pihaknya bersama TransJakarta mewajibkan setiap penumpang memindai kartu pembayaran ketika masuk keluar (tap in/out)di halte. Selain itu, satu penumpang hanya bisa menggunakan satu kartu pembayaran.
Meski begitu, antrean panjang sempat terjadi di sejumlah halte khususnya halte TransJakarta yang besar di antaranya di Tosari dan Harmoni. Penyebabnya, sejumlah penumpang kartunya terblokir ketika hendak masuk halte karena beberapa sebab di antaranya tidak melakukan tap out karena menggunakan layanan bus tanpa halte atau non BRT.
Selama ini, untuk layanan bus non BRT tidak ada kewajiban memindai kartu pembayaran di mesin atau penumpang langsung turun dari bus. "Mungkin karena pada perjalanan kemarin belum melakukan tap out, sehingga ketika di pagi hari ini berusaha tap in kemudian kartunya menjadi terblokir," ucapnya.
Kamaluddin mengaku sudah menyosialisasikan kebijakan tersebut salah satunya melalui media sosial. "Pemindaian keluar masuk ini ke depannya untuk bisa memberikan manfaat bagi pengguna, untuk bisa menikmati tarif integrasi, nanti menggunakan tap in tap out," ucapnya.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI, layanan mikro trans yang beroperasi mencapai 69 trayek dengan jumlah armada mencapai 1.724 unit dengan jumlah penumpang mencapai 234 ribu per hari. Sedangkan TransJakarta baik untuk BRT dan non BRT dilayani 179 trayek dengan armada 1.869 unit dengan jumlah penumpang mencapai satu juta penumpang.