Jago dan Tokopedia Bakal Perdalam Kolaborasi

Bank Jago sedang mempersiapkan kolaborasi baru dengan Tokopedia

Bank Jago
Head of Merchant Business Bank Jago Vincent Soegijanto (kedua kanan) berbincang dengan Product Manager Senior Lead Tokopedia Hatta Bagus Himawan (kiri), Owner Sakha Coffee Roastery/merchant Tokopedia Teuku Andi (kanan) dan Personal Finance Enthusiast Dani Rachmat (kedua kiri) disela melakukan edukasi manajemen keuangan digital ke para merchant Tokopedia di Bandung, Kamis (6/10).
Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - PT Bank Jago Tbk (ARTO) akan terus memperdalam kolaborasi dengan Tokopedia, salah satu marketplace terbesar dan terintegrasi di Indonesia, bagian dari PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Head of Merchant Business Bank Jago Vincent Soegijanto mengatakan Bank Jago sedang mempersiapkan kolaborasi baru dengan Tokopedia.

Baca Juga


"Rencananya kita memang mau integrasi antara Bank Jago dan Tokopedia, supaya memudahkan pengguna agar tidak pindah-pindah aplikasi. Jadi langsung saja satu aplikasi. Bentuk integrasinya bagaimana, nanti kita lihat yang terbaik,” ujarnya dalam Workshop Makin Jago Jualan di Tokopedia, Kamis (6/10/2022) pada sesi tanya jawab dengan jurnalis.

Kolaborasi ini melengkapi sejumlah kerja sama yang berjalan selama ini. Terbaru Bank Jago mendukung produk GoPaylater Cicil, produk pembiayaan terbaru dari Tokopedia. Dalam produk pinjaman digital ini, Bank Jago memberikan dukungan pendanaan.

Selanjutnya, Bank Jago juga memperdalam kolaborasi bersama GoTo Financial dengan mengintegrasikan layanan ke dalam GoBiz, aplikasi untuk mitra usaha GoFood. Kedua kolaborasi ini melengkapi integrasi Bank Jago dengan Gojek dan GoTo Financial yang sudah dimulai sejak 2021 lalu.

Vincent menjabarkan potensi bisnis dalam kolaborasi dengan Grup Goto, termasuk Tokopedia, sangat besar. Bank Jago memiliki misi untuk memudahkan para mitra merchant Tokopedia dalam pengelolaan keuangan. 

“Melalui aplikasi Jago, para merchant dapat mudah memisahkan uang untuk usaha dan untuk pribadi. Nasabah juga mendapatkan gratis transfer ke semua bank, gratis biaya admin, dan gratis tarik tunai di ATM mana saja,” ujarnya.

Hingga akhir Juni 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 34 institusi, termasuk 26 mitra dalam partnership lending. Kolaborasi ini juga mendatangkan benefit bagi GOTO, di tengah rencana mereka melakukan ekspansi ke bisnis pembiayaan demi meraih profitabilitas lebih cepat.

Berkat kerja sama dengan Bank Jago, platform digital terlengkap dan terintegrasi ini memiliki sumber pendanaan (funding) yang lebih pasti dan stabil. Apalagi, ke depan, ada potensi pengetatan likuiditas di industri jasa keuangan, imbas dari kekhawatiran terhadap resesi akibat inflasi tinggi.

“Dalam skema credit channeling, ketersediaan funding itu merupakan syarat mutlak dan menjadi penentu keberhasilan. Bagaimanapun GOTO bukan institusi pengumpul dana pihak ketiga (DPK) masyarakat, dan karena itu membutuhkan sokongan pendanaan bank yang lebih pasti dan lebih stabil,” kata analis MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Tirtadi.

Menurut Tirta, kolaborasi Jago dan GOTO memiliki keunikan tersendiri sekaligus menjadi nilai tambah keduanya. GOTO memiliki belasan juta pengguna, aktif bertransaksi dan sangat loyal. GOTO juga punya kemampuan melakukan cross selling antarplatform berkat merger Gojek Tokopedia dan produk yang lebih terdiversifikasi.

“Sekarang, GOTO masuk bisnis lending. Mereka bisa menyasar pengguna dari sisi konsumen maupun mitra usaha secara bersamaan. Ini menjadi sumber pemasukan baru dan bakal berdampak signifikan terhadap pendapatan,” katanya.       

 

Bank Jago saat ini menjadi yang terdepan di antara para kompetitornya di bisnis bank digital. Fitur aplikasinya juga lengkap dan relevan dengan kebutuhan konsumen, termasuk para pengguna di ekosistem GOTO. Misalnya fitur Kantong yang bisa dioptimalkan mitra Go Food dan merchant Tokopedia untuk manajemen keuangan usaha secara digital.  

Selain itu, lanjut Tirta, aplikasi Jago dan platform GOTO sudah saling terhubung. “Dan jangan lupa, GOTO (melalui Gojek) adalah pemilik 21% saham Bank Jago. Ini yang disebut sebagai keunikan sekaligus competitive advantage GOTO dan Jago yang belum bisa disaingi kompetitor sejenis,” katanya.  

Dalam acara Workshop Makin Jago Jualan di Tokopedia, Vincent memberikan edukasi kepada lebih dari 100 merchant Tokopedia. Dalam edukasi tersebut, Vincent memaparkan seputar ekosistem digital Jago untuk membantu UMKM menjadi ahli dalam mengelola keuangan.

“Hal fundamental yang perlu dipahami adalah memisahkan secara rapi keuangan pribadi dan bisnis. Isu utama yang dihadapi banyak merchant di Indonesia yakni arus kas dan biaya admin bank, maka dari itu Bank Jago hadir secara utuh untuk membantu mengelola keuangan lebih baik. Edukasi literasi keuangan terus kami hadirkan agar UMKM dapat berkembang dan maju bersama,” ujar Vincent Soegijanto.

Senada dengan Vincent, Product Manager Senior Lead Tokopedia Hatta Bagus Himawan menjabarkan pentingnya pengelolaan keuangan bagi merchant. “Pengelolaan keuangan adalah kunci,” terang Hatta Bagus.

Hatta mengungkapkan berbagai program dan langkah Tokopedia untuk membantu UMKM naik kelas serta memiliki literasi keuangan dan digital. Hatta Bagus Himawan menyampaikan Tokopedia membuka ruang yang luas kepada masyarakat Indonesia untuk sukses berbisnis.

Personal Finance Enthusiast Dani Rachmat kemudian menjelaskan tentang konsep pengelolaan uang dan manfaat literasi keuangan, bagaimana cara membuat perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik, serta manfaat literasi keuangan bagi UMKM.

“Income ratusan juta tapi tidak bersisa? Kunci pengelolaan keuangan adalah disiplin. Hambatan terbesar sering kali bias untuk mengatur uang yang masuk untuk diputar menjadi modal dan keperluan pribadi. Ketika memulai usaha, putuskan sejak awal bagaimana pembagian omzet pembayaran ke pribadi dan pembagian gaji dari keuntungan bersih serta tentukan persentasenya. Selain itu, yang penting disoroti adalah pencatatan usaha dan kategorisasi pencatatan secara rinci dan detail. Catatan keuangan sangat penting untuk menentukan nilai dan potensi sebuah usaha. Alih-alih memilih saham, kita dapat menanamkan modal,” ujar Dani Rachmat.

Tak ketinggalan owner Sakha Coffee Teuku Andi berbagi cerita tentang kisah sukses dan pentingnya pemahaman literasi keuangan dalam kelola uang dalam bisnis.

“Kendala yang sangat dirasakan adalah sulitnya masuk ke pasar yang lebih luas. Akan tetapi karena pemahaman literasi keuangan dan research, dari revenue tahun lalu 30 juta per bulan, saat ini mencapai sepuluh kali lipatnya. Awalnya 100 kilo kopi, kini bisa roasting empat ton kopi per bulan. Mindset positif serta mental seller harus kuat, selain itu senantiasa riset lapangan serta memahami algoritma penjualan di platform online,” jelasnya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler