Ratusan Rumah Warga Tergenang Akibat Banjir di Aceh Timur

Banjir di Aceh Timur menyebabkan ratusan rumah tergenang dan warga mengungsi

ANTARA/Hayaturrahmah
Personel BPBD Aceh Timur membawa bantuan logistik untuk korban banjir menggunakan perahu karet. Ilustrasi.
Rep: Antara Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Banjir di Kabupaten Aceh Timur menyebabkan ratusan rumah tergenang dan memaksa warga mengungsi, menurut pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi di Aceh Timur, Sabtu (8/10/2022), mengatakan banjir antara lain melanda bagian wilayah Kecamatan Pante Bidari, Punaron, Birem Bayeun, dan Indra Makmur.

Baca Juga


Menurut data BPBD, banjir menggenangi 92 rumah dan berdampak pada 375 warga di Desa Blang Seunong, Kecamatan Pante Bidari serta menggenangi 21 rumah dan berdampak pada 75 warga di Desa Arul Pinang, Kecamatan Punaron. Selain itu, banjir menyebabkan 30 rumah tergenang dan berdampak pada 155 warga di Desa Paya Tampah, Kecamatan Birem Bayeun.

"Di Desa Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmur, 480 rumah yang dihuni 2.116 jiwa juga terdampak banjir," kata Ashadi.

Ia menambahkan, dampak banjir di Desa Julok Rayeuk Selatan, Kecamatan Indra Makmur, masih didata. Ashadi mengatakan hujan lebat juga mengakibatkan tanah longsor di dua lokasi di Desa Sijudo, Kecamatan Pante Bidari.

Hujan lebat juga menyebabkan kerusakan enam tiang listrik di desa itu sehingga aliran listrik terganggu. "Enam tiang listrik yang patah dan menyebabkan aliran listrik padam masih belum ditangani karena akses ke lokasi banjir," kata Ashadi.

Banjir memaksa 320 warga Desa Blang Seunong di Kecamatan Pante Bidari mengungsi. BPBD berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk mendirikan dapur umum serta menyalurkan bantuan ke tempat pengungsian.

"Kami juga menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada masyarakat terdampak banjir. Kami berharap camat dan kepala desa aktif menyampaikan informasi terkini ke posko bencana," katanya.

Kepala Desa Alue Ie Mirah Romi Syahputra mengatakan aparat pemerintah desa membutuhkan perahu untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir. "Kami butuh perahu, baju pelampung, dan tim evakuasi atau SAR untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir," ujarnya.

Menurut Romi, banjir menimbulkan genangan setinggi satu sampai satu setengah meter di wilayahnya. "Saat ini masyarakat membutuhkan dapur umum, tenda pengungsian, selimut, alat kebutuhan bayi, makanan siap saji, air mineral, serta obat-obatan dan vitamin," kata Romi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler