Pemkab Bantul: Seluruh Pedukuhan Terbentuk Kelompok Jaga Warga

Kabupaten Bantul mempunyai sebanyak 933 pedukuhan/dusun.

Dokumen
Pemkab Bantul: Seluruh Pedukuhan Terbentuk Kelompok Jaga Warga (ilustrasi).
Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengupayakan seluruh pedukuhan/dusun di daerah ini terbentuk Kelompok Jaga Wargayang bertugas membantu pemerintah menjaga keamanan, ketenteraman, dan ketertiban umum.

Baca Juga


"Kita menyambut baik Instruksi Gubernur DIY tentang Jaga Warga bahwa setiap pedukuhan/dusun harus ada Kelompok Jaga Warga," kata Bupati BantulAbdul Halim Muslih usai mengukuhkan 25 Kelompok Jaga Warga dari 25 pedukuhan/dusun, di Bantul, Rabu (12/10/2022).

Menurut dia, Kabupaten Bantul mempunyai sebanyak 933 pedukuhan/dusun yang tersebar di 75 kelurahan terdiri atas 17 kecamatan sehingga nantinya sejumlah itulah Kelompok Jaga Warga terbentuk.

"Sampai hari ini baru terbentuk 601 Kelompok Jaga Warga, sisanya pedukuhan/dusun akan kita bentuk segera. Karena kita ingin mencapai visi Bantul yang harmonis, sejahtera, dan berkeadilan," katanya.

Bupati mengatakan perlunya membentuk Kelompok Jaga Warga di setiap pedukuhan/dusun karena tidak bisa dipungkiri bahwa potensi konflik sosial yang mengganggu keamanan, ketenteraman, dan ketertiban selalu ada akibat adanya perbedaan apa pun yang muncul di masyarakat.

"Perbedaan agama, perbedaan adat istiadat, perbedaan strata sosial, kemudian perbedaan pemikiran pun bisa terjadi konflik, perbedaan mahzab, perbedaan aliran juga bisa, itu kan potensi yang kita tidak bisa menutup mata, sampai kapan pun potensi itu ada," katanya.

Namun demikian, kata dia, potensi konflik sosial tersebut tidak mungkin dibiarkan dan harus diredam, salah satu caranya dengan membentuk adanya sekelompok orang yang bersedia menjadi jangkar persatuan dan jangkar kebinekaan di kampung itu.

"Maka dalam Kelompok Jaga Warga adalah orang-orang terpilih, orang-orang hebat, maka semuanya akan kita ikutkan diklat bagaimana melakukan mitigasi bencana sosial, itu tidak mudah karena ini berbeda dengan bencana alam," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler