Kemenhub: Stasiun Kereta Cepat Terintegrasi Stasiun LRT di Halim

Indonesia akan menjadi negara dengan layanan kereta api cepat pertama di ASEAN.

Republika/M Fauzi Ridwan
Bagian depan kereta cepat di Stasiun Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung yang akan dioperasikan tahun 2023 mendatang, Kamis (13/10/2022).
Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan stasiun kereta LRT akan diintegrasikan di wilayah Halim, Jakarta Timur. "Diintegrasikan di situ, termasuk bus juga ada," ujar Plt Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulmafendi usai meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegal Luar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

Baca Juga


Menurut dia, hal tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan integrasi antarmoda. Dalam kesempatan sama, Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan bahwa di Stasiun Kereta Cepat yang berlokasi di Halim terdapat stasiun kereta LRT yang sengaja dibangun untuk integrasi.

"Hal ini benar-benar kita pikirkan, walaupun dalam jangka pendek belum 100 persen ideal tapi saya yakin walaupun stasiun kereta cepat berada di luar kota, tapi kita akan membuat bagaimana membuat masyarakat itu mudah menggunakannya," ujar Dwiyana.

Menurut dia, aksesibilitas, seamless dan integrasi antarmoda menjadi persyaratan. Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) berkomitmen menuntaskan Proyek Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) melalui penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp4,1 triliun yang telah disetujui Komisi VI DPR RI.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan dukungan PMN ini sangat penting untuk menyelesaikan proyek KCJB melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). KCJB akan memberikan alternatif transportasi kepada masyarakat yang ingin bepergian dengan cepat, aman, dan nyaman. Dengan KCJB Indonesia menjadi negara dengan layanan kereta api cepat pertama di ASEAN.

Ia menjelaskan satu rangkaian KCJB terdiri dari 8 kereta dengan kapasitas sebanyak 601 pelanggan dengan layanan kelas VIP sebanyak 18 pelanggan, First Class sebanyak 28 pelanggan, dan Second Class sebanyak 555 pelanggan. Tarif yang akan dikenakan berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp350 ribu.

KAI melalui KCIC, kata dia, terus berupaya mempersiapkan KCJB semaksimal mungkin sehingga tes dinamis KCJB dapat dilakukan pada November 2022 bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler