Rusia Evakuasi Penduduk Kherson
Evakuasi penduduk Kherson bertujuan untuk menghindari serangan rudal.
REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Rusia membantu evakuasi penduduk di wilayah Kherson. Mereka diperkirakan tiba di Rusia pada Jumat (14/10/2022) waktu setempat.
"Kami menyarankan agar semua penduduk wilayah Kherson untuk melindungi diri mereka dari konsekuensi serangan rudal, dan pergi ke wilayah lain," kata kepala pemerintahan Kherson yang ditempatkan Rusia, Vladimir Saldo dalam sebuah pesan video.
Evakuasi ini ditujukan kepada warga di tepi barat Sungai Dnipro. Kantor berita TASS melaporkan, warga sipil pertama yang melarikan diri dari Kherson dijadwalkan tiba di wilayah Rostov Rusia pada Jumat.
Kherson adalah salah satu dari empat provinsi Ukraina yang telah dicaplok Rusia dalam beberapa pekan terakhir. Kherson adalah yang paling penting secara strategis. Wilayah ini menghubungkan satu-satunya rute darat ke semenanjung Krimea yang direbut Rusia pada 2014. Sementara Sungai Dnipro yang membentang sepanjang 2.200 kilometer adalah sungai yang membelah Ukraina.
Sejak awal Oktober, pasukan Ukraina telah menerobos garis depan Rusia di Kherson. Ini adalah kemajuan terbesar mereka di wilayah selatan sejak perang dimulai.
TASS mengutip gubernur Rostov mengatakan, wilayahnya siap menampung siapa pun yang memilih untuk meninggalkan Kherson. Penerbangan warga sipil dari Kherson akan menjadi pukulan besar bagi klaim Rusia yang telah mencaplok sekitar 15 persen wilayah Ukraina.
Rusia telah menugaskan banyak pasukannya yang paling terlatih untuk mempertahankan tepi barat Kherson. Tetapi kekuatan itu hanya dapat disuplai ke seberang sungai, yang lebarnya hanya beberapa kilometer dan memiliki sedikit penyeberangan.
Dalam dua minggu terakhir Ukraina telah merebut kembali petak wilayah tersebut. Pasukan Ukraina menuju bendungan Nova Kakhovka sepanjang 3 kilometer yang menyediakan salah satu penyeberangan sungai terakhir. Mykolaiv, yang merupakan kota besar terdekat dengan Kherson, berada di bawah pemboman besar-besaran Rusia pada Kamis (13/10/2022) dengan fasilitas sipil terkena, kata pejabat setempat.
Gubernur regional Vitaly Kim mengatakan, dua lantai teratas sebuah bangunan tempat tinggal berlantai lima hancur akibat serangan Rusia. Rekaman video yang disediakan oleh layanan darurat negara menunjukkan, anggota penyelamat menarik keluar seorang bocah lelaki berusia 11 tahun. Kim mengatakan, bocah itu telah terperangkap selama enam jam di bawah puing-puing.
Sementara itu, pada Kamis di wilayah timur Ukraina, tiga rudal Rusia meledak di dekat pasar pusat di Kupiansk. Rudal-rudal itu menghancurkan toko-toko, menutupi jalan-jalan di sekitarnya dengan pecahan kaca, puing-puing, dan lembaran logam bengkok.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, pertempuran "brutal" berlanjut di kota penghasil anggur dan garam Bakhmut di garis depan di wilayah Donetsk timur. Ini adalah wilayah lain yang coba dicaplok Rusia.
Zelenskyy mengatakan, pasukan Ukraina membela Bakhmut dengan "tindakan yang terampil dan heroik." Pasukan separatis yang didukung Rusia dan Moskow memandang kota itu sebagai tujuan utama dan telah merebut beberapa desa terdekat. Pasukan Rusia telah bergerak maju hingga 2 kilometer menuju kota.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, aliansi tersebut tidak akan menghentikan dukungan untuk Ukraina karena ancaman nuklir Moskow. Menurut Stoltenberg, banyak negara menjanjikan bantuan militer baru untuk Ukraina.
"Kami tidak akan terintimidasi. Mereka tahu bahwa jika mereka menggunakan senjata nuklir untuk melawan Ukraina, itu akan memiliki konsekuensi yang parah," ujar Stoltenberg.