Melebihi Target, Kunjungan Wisatawan ke Yogyakarta Capai 5,1 Juta

Mendapatkan masukan dari berbagai asosiasi pariwisata dan hotel di Yogyakarta.

ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Melebihi Target, Kunjungan Wisatawan ke Yogyakarta Capai 5,1 Juta (ilustrasi).
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut kunjungan wisatawan di 2022 ini melebihi target. Berdasarkan survei yang didapatkan hingga pekan lalu oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta, jumlah kunjungan wisatawan sudah mencapai 5,1 juta orang.

Baca Juga


Sedangkan, target kunjungan wisatawan yang ditetapkan di 2022 ini sebesar dua juta orang. Kepala Dispar Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan, pihaknya akan terus berupaya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan meskipun sudah melampaui target.

"Angka itu juga lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi (Covid-19). Kita harus bisa menjaga momentum ini agar pariwisata Yogya bisa kembali pulih dan lebih kuat," kata Wahyu di Yogyakarta, Jumat (14/10).

Wahyu menyebut, survei terkait jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta didasarkan pada beberapa parameter. Mulai dari jumlah wisatawan yang menginap di hotel berbintang dan non bintang, maupun jumlah wisatawan yang mengunjungi destinasi-destinasi wisata di Kota Yogyakarta.

Meski begitu, kata Wahyu, dari survei yang dilakukan belum menggambarkan kondisi sebenarnya yang ada di lapangan. Jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 5,1 juta orang yang didapat dari survei, lanjutnya, belum termasuk mereka yang melakukan one day trip.

Terutama yang melakukan one day trip ke Malioboro, belum dapat dihitung jumlah pasti dari kunjungan wisatawan. Artinya, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta di 2022 ini sudah melebihi angka tersebut.

Pihaknya pun menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta, Jumat (14/10). FGD ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan survei jumlah kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta.

Misalnya, dari sisi mekanisme survei atau perhitungan jumlah kunjungan wisatawan. Termasuk, mendapatkan masukan dari berbagai asosiasi pariwisata dan hotel di Yogyakarta.

"Paling tidak sejauh mana kegiatan (FGD) ini benar-benar merepresentasikan karakter dari jumlah kunjungan wisatawan. Ini agar Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dan Pemkot Yogyakarta bisa secepatnya mengambil strategi kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan sektor pariwisata," ujar Wahyu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler