DPW PPP DIY Pilih tidak Buru-buru Deklarasikan Dukungan Capres 2024
PPP DIY memilih berkonsentrasi menyiapkan strategi pemenangan untuk pileg.
REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Daerah Istimewa Yogyakarta memutuskan untuk tidak terburu-buru mendeklarasikan dukungan nama calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024.
"Kami memang tidak atau belum akan menyampaikan calon presiden karena 'kan pencalonan presiden itu masih lama, dan DPP juga belum akan memutuskan," ujar Ketua DPW PPP DIY Muhammad Yazid saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat (14/10/2022).
Sikap tersebut, menurut Yazid, berdasar pada hasil Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) DPW PPP DIY di Yogyakarta, Kamis (13/10) yang turut dihadiri Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono beserta sejumlah pengurus DPP lainya.
"(Capres) akan diputuskan di dalam rakernas atau rapimnas, sehingga kami menunggu undangan DPP PPP, nantinya kami akan menyampaikan," ujar dia.
Menurut Yazid, deklarasi dukungan capres di level wilayah dengan mendahului keputusan DPP hanya akan menimbulkan kegaduhan politik di internal partai berlambang kabah itu.
Dia tidak ingin muncul perbedaan pendapat yang tajam antarkader akibat deklarasi itu sehingga justru merugikan PPP.
"Karena kan sekarang ini belum tentu bulat, kalau kita mengusulkan calon A atau calon B, masing-masing pro-kontra, sementara mungkin yang kita calonkan bukan dari internal (PPP), nah saya enggak mau itu," kata dia.
Karena itu, ketimbang gaduh soal deklarasi capres, menurut Yazid, PPP DIY memilih berkonsentrasi menyiapkan strategi pemenangan untuk pemilihan legislatif.
Saat ini, kata dia, tengah dilakukan penjaringan bakal calon legislatif secara terbuka di level DPC PPP se-DIY. "Bagi kami itu lebih wajib," ujar Yazid.
Kendati memiliki hak mengusulkan nama capres saat rapimnas, menurut Yazid, DPW PPP DIY akan siap mengikuti apa pun keputusan DPP terkait nama capres yang akan diusung pada 2024.
"Teman-teman itu kan sudah kami pahamkan, ibarat kata, pilkada itu kan kalau tingkat kabupaten/kota kami serahkan kepada DPC, lha termasuk pilpres itu ya kewenangan DPP, kami serahkan. Kalau sekarang sudah ada KIB ya kami serahkan ke sana," kata Yazid.
Meski begitu, secara pribadi Yazid mengaku lebih cenderung mengusulkan Muhammad Mardiono sebagai kader internal PPP untuk diusung dalam Pilpres 2024. "Dari internal kalau saya pribadi mengusulkan Pak Ketum. Tapi sementara ini memang belum ada," ujar dia.