Seluruh Stadion yang Diaudit Akan Direnovasi Sesuai Standar FIFA

pemerintah sepakat proses audit akan fokus ke stadion yang digunakan untuk liga

ANTARA/Purnomo
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan) didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali (dua dari kanan) meninjau stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Kamis (13/10/2022). Kementerian PUPR juga menerjunkan tim Komisi Keandalan Bangunan Gedung (KKBG) untuk melakukan audit kelayakan pada bangunan stadion tersebut agar tragedi Kanjuruhan tidak terulang kembali.
Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memastikan seluruh stadion sepak bola yang saat ini sedang diaudit pemerintah akan direnovasi dan dibangun kembali mengacu standar FIFA.

Zainudin tidak menyebut secara spesifik stadion mana saja yang akan direnovasi. Namun setelah melakukan survei bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Stadion Kanjuruhan, Malang, pemerintah sepakat proses audit akan fokus ke stadion-stadion yang biasa digunakan untuk kompetisi liga sepak bola nasional dan biasa didatangi penonton dalam jumlah yang banyak.

Menpora memastikan renovasi akan disesuaikan dengan standar FIFA termasuk penggunaan kursi tunggal atau single seat. Saat ini hanya ada beberapa stadion di Indonesia yang memiliki fasilitas single seat, antara lain Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo, Stadion Papua Bangkit, Stadion I Wayang Dipta, dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

“Kalau itu pasti standar FIFA dan pasti single seat. Bayangan kami sementara Stadion Kanjuruhan itu akan sama dengan Stadion Manahan Solo karena Manahan sudah diinspeksi oleh FIFA,” tutur Zainudin kepada awak media di Jakarta, Jumat.

“Ini masih direncanakan dan dalam rancangan. Mungkin akan dimulai tahun depan. Jadi klub yang menggunakan stadion-stadion itu, baik Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3 harus mencari tempat lain sampai itu (renovasi) selesai,” kata dia menambahkan.

Menpora bersama Menteri PUPR berkunjung ke Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (13/10). Berdasarkan hasil audit, ada beberapa catatan yang menjadi poin utama untuk proses renovasi total bangunan tersebut.

Tujuh catatan itu antara lain tidak adanya tangga pada tribun ekonomi untuk penonton, pintu-pintu pada stadion, dan tidak adanya pintu darurat.

Kemudian, juga mencakup penerangan di area stadion, kamar kecil untuk penonton yang tidak layak, perimeter penyangga untuk para penonton dan pagar pembatas yang bisa dengan mudah diloncati oleh penonton.

Renovasi itu juga dilakukan sebagai tindak lanjut arahan FIFA melalui suratnya kepada Presiden Jokowi untuk membangun standar keamanan stadion di Indonesia.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta, TGIPF, juga telah memberikan rekomendasi kepada Kementerian PUPR untuk melakukan renovasi menyeluruh terhadap semua stadion sepak bola khususnya yang digunakan untuk Liga 1 dan Liga 2 sesuai standar keamanan FIFA.

Adapun seluruh pembiayaan untuk renovasi total Stadion Kanjuruhan tersebut akan menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun belum dipastikan besaran dana yang dibutuhkan untuk renovasi tersebut.


sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler