Gandeng Perusahaan Dunia, Erick Perkuat Ekosistem Kesehatan Indonesia
Penduduk Indonesia merupakan mayoritas kontributor wisata medis di kawasan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berkomitmen membangun ekosistem dengan model win-win untuk negara dan mitra bisnis. Sebagai contoh, ucap Erick, saat ini BUMN sedang membangun ekosistem layanan kesehatan di Indonesia.
"Data menunjukkan penduduk Indonesia merupakan mayoritas kontributor wisata medis di kawasan, dengan lebih dari dua juta warga ke luar negeri pada 2019 untuk memperoleh pelayanan kesehatan senilai enam miliar dolar AS," ujar Erick saat diskusi panel bersama Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dalam SOE International Conference di Nusa Dua, Kabupaten Bali, Senin (17/10/2022).
Erick tak ingin saling menyalahkan atas situasi terkait sistem maupun layanan kesehatan dalam negeri. Dia memilih mencari solusi dengan memperkuat ekosistem kesehatan Indonesia. Erick menargetkan setidaknya 30 persen dari pengobatan yang dilakukan masyarakat ke luar negeri dapat dilakukan di Indonesia.
"Oleh karena itu, kami memperkenalkan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Sanur, Bali yang sedang dikembangkan di atas lahan seluas 41,26 hektare dengan nilai investasi sebesar 664 juta dolar AS," ucapnya.
Erick menjelaskan KEK Sanur bekerja sama dengan mitra global seperti Mayo Clinics akan memberikan pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu tinggi dengan standar internasional terkini perawatan medis. Hal itu dilakukan untuk mendorong masyarakat mempercayakan pengobatan di Indonesia, tanpa harus pergi luar negeri. BUMN, ucap Erick, sangat terbuka untuk peluang kerja sama bisnis baik dengan swasta maupun mitra global.
Erick menyebut upaya penguatan ekosistem kesehatan tentu tak bisa dilakukan BUMN semata. Dia mencontohkan vaksin Covid-19, Indovac yang baru diluncurkan merupakan kerja sama antara Biofarma dengan Baylor School of Medicine, Amerika Serikat. "Ini bentuk kemitraan yang kita miliki dengan sektor swasta, langkah yang diperlukan untuk perbaikan kesehatan bangsa kita," ucap Erick.
Selain dengan Baylor, Biofarma juga menggandeng perusahaan Inggris, Profactor Pharma, dalam pengembangan bersama produk darah Faktor VIII Rekombinan untuk menghasilkan Haemophilia-A vaksin. Dalam kerja sama ini, Biofarma akan bertindak sebagai produsen eksklusif untuk pasokan global produk Faktor VIII Rekombinan.
"Selain itu, kami ingin memastikan BUMN akan menjadi pemain global. Untuk contoh, Biofarma telah memimpin dan menjadi lima besar vaksin dunia produsen," ungkap dia.
Erick mengatakan Bio Farma telah berhasil menyuplai vaksin polio ke seluruh negara atau 70 persen pangsa pasar dunia untuk vaksin polio.