Umuh Muchtar Bantah Ajak Gelar KLB PSSI

Umuh akan melaporkan penyebar berita yang menyebutkan dirinya menginisiasi KLB PSSI.

Republika/M Fauzi Ridwan
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana bersama perwakilan bobotoh Persib Bandung, Komisaris PT PBB Umuh Muchtar dan Direktur Utama PT PBB Teddy Tjahjono melakukan deklarasi damai bersama di Hotel Grand Pasundan, Kota Bandung, Senin (10/10/2022).
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Umuh Muchtar membantah dirinya mengajak seluruh klub untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI setelah peristiwa meninggalnya 132 suporter dalam Tragedi Kanjuruhan. Ia mengaku akan melaporkan pihak yang menyebarkan narasi hoaks bahwa dirinya mendukung KLB. 

Baca Juga


"Saya tidak pernah membuat pernyataan untuk mengajak menyelenggarakan KLB. Saya khawatir jika KLB tanpa restu FIFA dampaknya akan berbalik merugikan Indonesia," ujarnya, Senin (17/10/2022). 

Ia menyebut proses membahas dan menyelenggarakan KLB tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab dua pertiga dari pemilih yang mencapai 100 lebih harus setuju untuk menggelar KLB PSSI. Apabila tidak memenuhi, persyaratan tidak bisa dilaksanakan. 

Umuh mengatakan apabila terdapat satu atau dua klub yang menginginkan KLB maka tidak dapat serta merta menggelar KLB karena harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Apabila KLB digelar tanpa mengikuti aturan FIFA, maka berpotensi buruk bagi Indonesia. Selain itu ia menyetujui pernyataan Menpora Zainudin Amali yang menyebut pemerintah tidak dapat semena-mena menentukan KLB PSSI. 

Umuh mengaku akan mendatangi Polda Jabar pada Selasa (18/10/2022) untuk melaporkan hoaks yang menyebut dirinya mendukung KLB PSSI.  "Orangnya sudah minta maaf tapi belum saya maafkan, saya minta orangnya datang besok ke Polda Jabar," katanya. 

Umuh mengaku akan menuntut dan melaporkan berita tersebut. Ia menyebut berita tersebut yang menyebut dirinya mendukung KLB PSSI sangat tidak benar dan mengacaukan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler