UNICEF: 4 Juta Anak Jatuh Miskin akibat Perang Ukraina

Konsekuensi ekonomi dari perang memiliki dampak yang menghancurkan pada anak-anak.

AP/Natacha Pisarenko
Anak-anak bermain di dekat gedung yang hancur selama serangan di Irpin, di pinggiran Kyiv, Ukraina, Minggu, 12 Juni 2022. Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan, perang Ukraina-Rusia dan meningkatnya inflasi telah menyebabkan 4 juta anak di seluruh Eropa timur dan Asia Tengah jatuh ke dalam jurang kemiskinan.
Rep: Mabruroh Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan, perang Ukraina-Rusia dan meningkatnya inflasi telah menyebabkan 4 juta anak di seluruh Eropa timur dan Asia Tengah jatuh ke dalam jurang kemiskinan. Pernyataan ini dirilis UNICEF dalam sebuah laporan pada Senin (17/10/2022).

Baca Juga


“Angka tersebut, mewakili peningkatan 19 persen sejak 2021, menunjukkan bahwa anak-anak memikul beban terberat dari konflik tersebut,” kata UNICEF dilansir dari Daily Sabah, Selasa (18/10/2022).

Studi ini mencakup data dari 22 negara di kawasan itu. Dampak perang sangat parah bagi anak-anak di Rusia dan Ukraina.

Di Rusia, tambahan 2,8 juta anak tinggal di rumah tangga di bawah garis kemiskinan, menurut penelitian tersebut. Di Ukraina, setengah juta anak tambahan hidup dalam kemiskinan, diikuti oleh Rumania dengan tambahan 110 ribu anak.

“Peningkatan tajam dapat mengakibatkan tambahan 4.500 anak meninggal sebelum ulang tahun pertama mereka,” UNICEF memperingatkan.

Direktur Regional untuk Eropa dan Asia Tengah Afshan Khan mengatakan konsekuensi ekonomi dari perang memiliki dampak yang menghancurkan pada anak-anak.

"Anak-anak di seluruh wilayah sedang tersapu oleh perang yang mengerikan ini. Jika kita tidak mendukung anak-anak dan keluarga ini sekarang, peningkatan tajam dalam kemiskinan anak hampir pasti akan mengakibatkan hilangnya nyawa, kehilangan pembelajaran, dan kehilangan masa depan,” kata UNICEF.

Satu dari tiga anak yang lahir dan dibesarkan dalam kemiskinan akan menjalani kehidupan dewasa mereka dalam kemiskinan, yang mengarah ke siklus kesulitan dan kekurangan antargenerasi.

“Kita harus melindungi dan memperluas dukungan sosial untuk keluarga yang rentan sebelum situasinya menjadi lebih buruk," kata Khan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler