Audisi Calon Atlet PB Djarum Dimulai, Peserat Diminta Tampilkan Performa Maksimal

Peserta bakal menjalani tahap skrining selama lima menit.

PB Djarum
Suasana hari pertama audisi umum PB Djarum 2022 di Gor Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (19/10).
Rep: Frederikus Bata Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Audisi umum PB Djarum 2022 dimulai hari ini, Rabu (19/10). Kegiatan pencarian bakat calon bintang bulu tangkis tanah air itu berlangsung di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah.


Sejak pagi, ribuan anak-anak berkumpul di arena tersebut. Nampak para orang tua mendampingi dari luar gelanggang. Panitia juga bertugas memberikan arahan kepada peserta.
 
"Saya harap ade-ade menampilkan performa yang terbaik. Supaya tim bisa menilai dengan maksimal," kata Ketua Tim Pencari Bakat, Sigit Budiarto.
 
Ia menjelaskan proses yang akan dilalui. Menurut Sigit, peserta bakal menjalani tahap screening selama lima menit. Besok, Kamis (20/10), dilanjutkan ke tahap screening kedua selama 10 menit.
 
Sebelumnya, ia menegaskan, pihaknya menerapkan sistem penilaian yang cukup ketat. Ini demi mendapatkan bibit yang berkarakter dan berkualitas. Tentunya sesuai kriteria yang ditentukan PB Djarum.
 
"Keputusan lolos atau tidak (dari tahap screening), tidak berdasarkan menang atau kalahnya," ujar Sigit.
 
Pengumuman hasil tahap screening bisa dilihat di website resmi PB Djarum. Mulai Jumat (20/10) sampai Ahad (23/10), proses audisi berlanjut ke tahap turnamen. Panitia memberlakukan sistem gugur. 
 
Lebih dari dua ribu peserta mengikuti audisi kali ini. Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin menerangkan proses seleksi terfokus pada dua kelompok usia, yakni U-11, dan U-13. Ini berlaku untuk putera dan puteri.
 
Pada tahap turnamen nanti, di kelompok putera, para semifinalis akan menuju tahap karantina. Sementara di sektor putri, mereka yang berhak melaju ke karantina adalah yang berhasil masuk ke babak final turnamen. 
 
Sigit menjelaskan, proses seleksi pada tahap Karantina ini cukup berbeda dibanding audisi tahun-tahun sebelumnya. Biasanya hanya sepekan ini, kini menjadi tiga pekan.
 
Selama rentan waktu tersebut, calon atlet akan dinilai melalui tiga aspek yakni tes fisik, tes kesehatan dan psikotes.
 
Tes fisik dilaksanakan guna mengukur daya tahan atlet dalam bertanding dan tes kesehatan untuk melihat apakah atlet rawan cedera atau tidak.
 
Sementara psikotes terbagi menjadi dua, yakni tes penalaran untuk mengukur taraf kecerdasan dan tes sosio-emosional sebagai tolak ukur kondisi sosio-emosi atlet dalam memecahkan permasalahan.
 
Rangkaian tes bagi para atlet tersebut nantinya menjadi salah satu bahan pertimbangan tim pencari bakat untuk meloloskan para atlet sebagai atlet PB Djarum, serta panduan bagi pelatih dalam menyusun program pembinaan.
 
"Tes fisik kan sudah kriteria umum. Kemudian tes kesehatan kita mencoba untuk lebih detail lagi. Lalu tes psikotes, kita melihat kecerdasan adek-adek saat bermain, ketika mereka menangkap sesuatu."
 
"Apa yang disampaikan pelatih atau bagaimana dia mengatasi kesulitan di dalam lapangan," tutur Sigit.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler