BTPN Syariah Catat Laba Rp 1,33 Triliun pada Kuartal III 2022
Perolehan laba pada kuartal III 2022 ini ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BTPN Syariah Tbk. mencatatkan pertumbuhan laba setelah pajak sebesar 21 persen sebesar Rp 1,33 triliun pada kuartal III 2022. Direktur BPTN Syariah, Fachmy Acmad mengatakan laba tumbuh tinggi dikontribusi oleh pertumbuhan pembiayaan.
"Secara umum laba tumbuh karena pertumbuhan pembiayaan di tengah tren pertumbuhan ekonomi juga," katanya dalam Paparan Kinerja Kuartal III 2022, Kamis (20/10/2022).
Secara tahunan, margin income tumbuh 15 persen dan margin expense mengalami penurunan yang baik hingga 20 persen. Fahmi mengatakan, BTPN Syariah selalu menerapkan margin yang sama baik untuk nasabah lama maupun baru.
Hal ini didasarkan pada karakter dari nasabah kalangan pra sejahtera yang lebih mengutamakan kesederhanaan. Margin yang tetap akan memudahkan pembayaran cicilan bagi mereka.
"Maka ketika suku bunga acuan Bank Indonesia naik, itu tidak akan berpengaruh pada margin yang dikenakan pada nasabah," katanya.
Sehingga hal ini tidak berpengaruh secara signifikan pada kemampuan pembayaran cicilan pembiayaan. Rasio Non Performing Financing (NPF) tercatat 2,4 persen (gross) dan 0,1 persen (nett).
Total aset juga tumbuh sebesar 16 persen (yoy) menjadi Rp 20,57 triliun. Sementara pembiayaan tumbuh 11 persen (yoy) menjadi Rp 11,35 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12 persen (yoy) menjadi Rp 11,87 triliun.
Fahmi menyampaikan seiring dengan tren pertumbuhan ekonomi, cost of fund pun mengalami penurunan. Ini karena CASA tercatat tumbuh 13 persen menjadi Rp 2,97 triliun.
"Secara umum, kita berbangga telah mencapai pencapaian yang tertinggi ini sejak BTPN Syariah berdiri," kata dia.
BTPN Syariah mencatatkan rasio kecukupan modal di atas rata-rata pasar yakni 50,4 persen. Sementara rasio efisiensi seperti BOPO tercatat 57,5 persen dan FDR sebesar 94 persen.
Selain itu, BTPN Syariah juga fokus melakukan transformasi dalam melayani masyarakat pra dan cukup sejahtera dengan mewujudkan sharia digital ecosystem for unbanked. Ini juga mendorong kinerja bank yang positif dan tumbuh berkelanjutan di tengah kondisi yang cukup menantang.