PBB Diminta Selidiki Penggunaan Drone Iran oleh Rusia

Drone itu disebut dipakai untuk menyerang Kiev.

Ukrainian military's Strategic Communications
Foto tak bertanggal yang dirilis oleh Direktorat Komunikasi Strategis militer Ukraina ini menunjukkan puing-puing dari apa yang digambarkan Kyiv sebagai pesawat tak berawak Iran yang jatuh di dekat Kupiansk, Ukraina. Militer Ukraina mengklaim pada 13 September 2022, untuk pertama kalinya mereka menemukan drone bunuh diri yang dipasok Iran yang digunakan oleh Rusia di medan perang.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Inggris, Jerman, dan Prancis meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengirim tim ke Ukraina guna menyelidiki sisa-sisa pesawat nirawak (drone) dari Rusia, yang diklaim Kiev dan Barat adalah buatan Iran.

"Kami menyambut baik penyelidikan oleh tim Sekretariat PBB yang bertanggung jawab untuk memantau pelaksanaan UNSCR 2231 dan siap mendukung upaya sekretariat dalam melakukan penyelidikan teknis dan tidak memihak," kata duta besar tiga negara Eropa tersebut, dalam surat yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang dilihat oleh Anadolu Agency.

Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengonfirmasi penerimaan surat itu.
"Kami akan menganalisis informasi apa pun yang disampaikan kepada kami oleh negara-negara anggota," kata dia.

Wakil Dubes Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy mengatakan sebelumnya bahwa Moskow akan menilai kembali kerjasamanya dengan Sekjen PBB jika PBB mengirim para ahli ke Ukraina untuk memeriksa drone yang ditemukan dan diduga buatan Iran.

Ukraina menuduh Iran dan Rusia melanggar sanksi PBB karena Moskow menerima kiriman drone "kamikaze" buatan Iran, yang menyebabkan serangan mematikan di Ibu Kota Kiev.

Dalam surat yang dikirim ke Dewan Keamanan PBB, Dubes Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya mengatakan Iran telah mentransfer barang terlarang itu ke Rusia sejak 16 Januari 2016. "Secara khusus, pada akhir Agustus 2022, kendaraan udara tak berawak (UAV) seri Mohajer dan Shahed dipindahkan dari Iran ke Rusia," kata Kyslytsya.

Kyslytsya mengundang pakar PBB untuk mengunjungi Ukraina guna memeriksa UAV yang diklaim berasal dari Iran.

Baca Juga


Iran telah membantah klaim bahwa Rusia menggunakan drone buatan Iran di Ukraina ketika Moskow meluncurkan serangkaian serangan ke kota-kota Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.

AS juga menuding Rusia menggunakan drone militer Iran untuk mendukung Moskow dalam perangnya melawan Ukraina. "Hari ini kami dapat mengonfirmasi bahwa personel militer Rusia yang berbasis di Krimea telah mengemudikan UAV Iran, menggunakannya untuk melakukan serangan di seluruh Ukraina, termasuk serangan terhadap Kiev," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby dalam konferensi pers pada Kamis (20/10).

sumber : Anadolu
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler

UAH Usul Tambang Dikelola untuk Kesejahteraan Guru

Sosok Agus Gondrong, Mantan Kades Temanggung yang Unggul di Pilkada Lawan Penjabat

Ganjar Beberkan Alasan Mengapa PDIP Menang di Bali dan Jakarta, Tapi Babak Belur di Jateng

Jejak Kontroversi Effendi Simbolon Sebelum Dipecat PDIP, dari Dukung Prabowo Sampai RK

Begini Situasi Terbaru Rumah Tempat Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Neneknya di Jaksel

Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek di Jaksel Dikenal Berprestasi, Masuk SMA di Usia 14 Tahun

Menko PMK: Presiden Prabowo Ingin Pilkada Dievaluasi Agar Warga tak Dididik Politik Uang

Pemberontak Kuasai Bandara Aleppo, Suriah-Rusia Balas Lewat Serangan Udara

Ini Kesaksian Warga tentang Keseharian Nenek yang Dibunuh Remaja 14 Tahun di Jaksel

Begini Kronologi Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel, Ibunya Selamat Tapi Luka Berat