TikTok Perluas Fitur Belanja Siaran Langsung

TikTok sepertinya semakin fokus pada program siaran langsung atau live streaming

AP/Kiichiro Sato
Logo aplikasi TikTok muncul di Tokyo pada 28 September 2020.
Rep: Meiliza Laveda Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – TikTok semakin populer berkat video singkatnya yang membuat pengguna menggulir tanpa henti dan menghabis banyak waktunya di platform. Sekarang ketika para pesaing TikTok mengadopsi fitur yang sama, TikTok sepertinya semakin fokus pada program siaran langsung atau live streaming, khususnya sarana untuk menjual barang.

Sejauh ini, eksperimen TikTok terhadap belanja siaran langsung menghasilkan hasil yang beragam. Financial Times melaporkan TikTok membatalkan rencana untuk memperluas belanja langsung di Eropa dan Amerika Serikat (AS) setelah hasil yang mengecewakan di Inggris.

Namun, awal bulan ini, laporan Financial Times lainnya menyarankan belanja langsung di AS kembali aktif dan meningkatkan waktu bagi brand besar untuk berpartisipasi. Pengalihan itu sekarang didukung oleh laporan baru di Semafor yang menguraikan rencana TikTok untuk mengekspor kesuksesan belanja langsungnya dari China ke AS.

Program yang kabarnya dikenal sebagai “Project Aquaman”, memanfaatkan agensi media sosial di China dan perusahaan e-commerce livestream di AS untuk melatih brand dan produsen menjadi host belanja langsung. Setidaknya, ada 20 perusahaan bergabung. Semafor melaporkan mereka melatih para streamer yang berpartisipasi, seperti menjadwalkan konten, membuat film, dan menemukan host untuk siaran langsung.

Daftar pekerjaan terbaru yang diposting oleh TikTok menunjukkan perusahaan berencana untuk melangkah lebih jauh ke dalam e-commerce dengan membangun pusat pemenuhan atau fulfillment center di AS. Daftar tersebut merujuk pada layanan pergudangan, pengiriman, dan pengembalian yang akan memastikan pertumbuhan Toko TikTok yang cepat dan berkelanjutan.

Dilansir The Verge, Ahad (23/10/2022), mempekerjakan agensi untuk membentuk konten siaran langsung adalah pendekatan yang dilakukan TikTok di luar ranah belanja. Pada bulan September, Rest of World melaporkan perusahaan teknologi tersebut bermitra dengan agensi influencer di China, Timur Tengah, AS, dan Inggris yang tugasnya merekrut dan mengajarkan praktik terbaik siaran langsung kepada kreator, termasuk musisi. Tujuan mereka untuk menumbuhkan penonton dan membuat penonton memberi tip. Untuk tip virtual, TikTok mengambil potongan 50 persen.

Jika TikTok dan jaringan agensinya dapat berhasil mendorong iaran langsung sebagai cara bagi rand untuk menjual produk dan bagi influencer untuk memonetisasi kehadiran mereka, itu bisa menjadi aliran pendapatan baru yang substansial. Namun, penekanan untuk membangun siaran langsungnya juga datang pada saat pengawasan yang meningkat.

Sebuah laporan pekan lalu dari BBC merinci bagaimana lembaga serupa bekerja dengan keluarga Suriah di kamp-kamp pengungsi yang meminta tip melalui siaran langsung dan hanya mendapatkan sebagian kecil dari keuntungan. Pekan ini, TikTok mengumumkan akan merombak fitur siaran langsungnya, menaikkan persyaratan usia dari 16 menjadi 18 tahun.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler