Korut-Korsel Saling Tukar Tembakan Peringatan

Korut dan Korsel saling tuduh lawan masing-masing melanggar perbatasan maritim.

EPA-EFE/KCNA
Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) saling tukar tembakan peringatan di laut timur dua negara itu. Kedua negara saling tuduh lawan masing-masing melanggar perbatasan maritim.
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) saling tukar tembakan peringatan di laut timur dua negara itu. Kedua negara saling tuduh lawan masing-masing melanggar perbatasan maritim.

Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) mengatakan militer Korsel menyiarkan peringatan dan melepas tembakan peringatan ke arah kapal dagang Korut yang melewati Garis Batas Utara (NLL) pada Senin (24/10/2022) pukul 03:40 pagi. NLL merupakan garis batas maritim de facto dua negara Korea.  

Militer Korut mengatakan mereka menembakan 10 roket artileri setelah kapal Angkatan Laut Korsel melanggar NLL. Media pemerintah Korut mengatakan militernya juga melepas tembakan peringatan "untuk melacak kapal tak teridentifikasi."

"Kami memerintahkan langkah balasan awal untuk menghalau kapal musuh," kata Staf Umum Angkatan Darat Korut seperti dikutip kantor berita KCNA.

JCS mengatakan mereka menggelar "operasi normal" di sekitar perbatasan dan mengatakan langkah Korut melanggar pakta militer bilateral tahun 2018 yang melarang "aksi bermusuhan" di wilayah perbatasan.

"Sekali lagi kami meminta Korut untuk segara menahan provokasi dan tuduhan yang konsisten yang merusak perdamaian dan stabilitas Semananjung Korea serta masyarakat internasional," kata JCS.

Beberapa pekan terakhir Korut menembakan rudal balistik jarak pendek dan ratusan artileri ke timur dan barat laut negara itu. Sebagai bentuk protes atas aktivitas militer Korsel.

Pasukan Korsel menggelar latihan militer tahunan Hoguk pekan lalu. Latihan itu dijadwalkan berlangsung sampai 28 Oktober dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasukan Korsel sendiri atau saat bergabung dengan pasukan Amerika Serikat dalam menghadapi ancaman rudal dan nuklir Korut.

Pasukan Angkatan Laut Korsel mengatakan latihan empat hari di lepas pantai sebelah barat negara itu bagian dari Latihan Hoguk. Latihan tersebut melibatkan 20 kapal perang termasuk kapal destroyer dengan Aegis dan aset-aset AS lainnya serta helikopter serbu Apache dan pesawat serbu A-10.

Pyongyang geram dengan latihan tersebut dan menyebutnya sebagai provokasi dan mengancam mengambil tindak balasan. Seoul dan Washington menegaskan latihan tersebut bertujuan untuk pertahanan dan mencegah serangan Korut.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler