Demi Lindungi Hutan Florida, Menangkap Ular Piton Dijadikan Kompetisi
Lomba menangkap ular piton digelar di hutan Florida demi melindungi cagar alam
REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI - Lebih dari 230 ular piton burma invasif berhasil dikeluarkan dari taman nasional Florida, Florida Everglades. Ini merupakan bagian dari kompetisi tahunan untuk menghilangkan spesies invasif dari cagar alam lahan basah Florida Selatan.
Lomba menangkap ular piton juga bertujuan untuk melindungi habitat langka dan hewan yang hidup di sana. Pejabat satwa liar Florida mengatakan pekan lalu bahwa 1.000 pemburu dari 32 negara bagian, Kanada, dan Latvia berhasil memindahkan 231 ular piton Burma selama kompetisi 10 hari. Lomba menangkap ular piton ini dikenal sebagai Florida Python Challenge yang digelar 5-14 Agustus lalu.
"Sekali lagi, Lomba Menangkap Ular Piton Florida telah memberikan hasil yang mengesankan dengan ratusan ular sanca invasif dikeluarkan dari alam liar," kata Gubernur Florida Ron DeSantis dalam sebuah pernyataan seperti dikutip laman UPI, Senin (24/10/2022).
"Memusnahkan ular-ular ini adalah salah satu dari banyak upaya yang kami lakukan untuk memulihkan dan memelihara sistem Everglades," ujarnya menambahkan. Menurut The Nature Conservancy, sebuah organisasi akar rumput AS, ular piton Burma pertama ditemukan di Everglades pada 1979 dan diyakini sebagai bekas hewan peliharaan.
Sejak itu, populasi ular invasif asli India, China bagian bawah, dan Semenanjung Malaya ini telah membengkak menjadi puluhan ribu. Menurut Layanan Taman Nasional AS, ular piton Burma adalah alasan utama di balik penurunan tajam pada mamalia di Everglades.
Pemenang lomba, Matthew Concepcion, memenangkan hadiah utama 10 ribu dolar AS karena menyingkirkan 28 ular piton Burma. Pemburu lain, Dustin Crum, memenangkan hadiah 1.500 dolar AS karena mengeluarkan ular piton terpanjang, seekor ular yang berukuran lebih dari 3,3 meter.
Sejak tahun 2000, lebih dari 17 ribu ular piton Burma liar telah disingkirkan dari Florida. Menurut Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida, keberadaan mereka merusak spesies asli.
"Setiap ular sanca yang disingkirkan sebagai bagian dari lomba ini mengurangi mangsanya dari burung, mamalia, dan reptil asli kami,” kata Rodney Barreto, ketua komisi tersebut dikutip laman Huffington Post, Senin (24/10/2022).