Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan Jalani Masa Pemulihan Agar Kembali Berjalan

Afrizal (10 tahun) sempat menjalani perawatan di RSUD Saiful Anwar Kota Malang.

EPA-EFE/MAST IRHAM
Satu orang korban selamat tragedi Kanjuruhan atas nama M Afrizal (10 tahun) saat ini menjalani masa pemulihan agar bisa kembali berjalan.
Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Satu orang korban selamat tragedi Kanjuruhan atas nama M Afrizal (10 tahun) saat ini menjalani masa pemulihan agar bisa kembali berjalan. Sebelumnya, Afrizal menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang.

Baca Juga


Dokter spesialis bedah plastik yang merawat Afrizal, dr Yudi Siswato, mengatakan bahwa saat ini pasien tersebut sudah diperbolehkan pulang dan akan menjalani masa pemulihan agar bisa kembali berjalan. "Sudah tidak ada luka lagi pada pasien. Selanjutnya, pasien akan belajar berjalan untuk mobilisasi secara bertahap," kata Yudi di Kota Malang, Rabu (26/10/2022).

Yudi menjelaskan, proses pemulihan agar Afrizal bisa kembali berjalan tersebut diperlukan karena selama menjalani perawatan di RSUD Saiful Anwar, pasien dalam kondisi berbaring. Hal itu disebabkan pasien mengalami luka pada bagian paha dan membutuhkan operasi.

Menurutnya, saat ini pasien tersebut akan menjalani rawat jalan dan melakukan pemeriksaan secara berkala di RSUD Saiful Anwar Kota Malang. Ia berharap proses pemulihan agar pasien bisa kembali berjalan bisa berjalan dengan baik.

"Selama perawatan pasien dalam kondisi berbaring atau minimum mobilization. Saat ini tinggal kontrol ke poli untuk perawatan yang minimum dan yang lebih penting mobilisasi agar bisa berjalan seperti sedia kala," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ibu Afrizal, Aminayu (44), menambahkan, ia merasa bersyukur Afrizal akhirnya bisa pulang ke rumah. Ia berharap sang anak bisa cepat pulih dan kembali berjalan seperti sebelumnya.

"Harapan saya saat sudah di rumah, cepat pulih dan bisa berjalan. Karena, belum pernah berjalan selama di sini (RSUD Saiful Anwar)," katanya.

Ia menambahkan, berdasarkan keterangan dari sang anak, Afrizal tidak mengingat kejadian yang menimpanya pada 1 Oktober 2022 tersebut. Saat itu, ia sempat hilang kontak dengan Afrizal selama satu malam sejak kejadian tersebut.

"Kalau saya tanya waktu kejadian bagaimana, ia tidak mengingat sama sekali. Saya menemukan anak saya sudah di RSUD Saiful Anwar dan sempat hilang semalaman (karena tidak ditemukan di sejumlah rumah sakit di Kepanjen)," ujarnya.

Pada Sabtu (1/10/2022), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Kerusuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.

Akibat kejadian itu, sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler