Operasional Jip Merapi Harus Tingkatkan Keselamatan
Kegiatan sosialisasi ini diikuti 60 orang yang merupakan pelaku usaha jip wisata.
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman melakukan sosialisasi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) dan tertib lalu lintas. Kali ini, diberikan kepada pelaku-pelaku wisata di sekitar lereng Gunung Merapi.
Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan beberapa narasumber antara lain Satlantas Polres Sleman, IPDA Yoyok Rahman dan Wakil Direktur Politeknik Keselamatan, I Made Suraharta. Turut diserahkan helm sebagai simbolis menjaga keselamatan.
Kepala Dishub Sleman, Arip Pramana mengatakan, kegiatan sosialisasi ini diikuti 60 orang yang merupakan pelaku usaha jip wisata di Merapi. Arip membenarkan, pada kesempatan ini memang tidak semua pelaku jip wisata bisa ikut serta.
"Tapi, perwakilan-perwakilan yang hadir nantinya memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan sosialisasi tersebut kepada para pelaku jeep wisata lain, sehingga dapat diimplementasikan dalam operasional jip wisata," kata Arip, Kamis (27/10).
Sosialisasi sendiri dilaksanakan di Warung Kopi Cangkruk, Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman. Kampanye keselamatan LLAJ dan tertib lalu lintas tersebut dihadiri dan dibuka Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menuturkan, kegiatan sosialisasi keselamatan LLAJ ini merupakan bagian dari menumbuhkan kesadaran maupun kepedulian dalam tertib lalu lintas. Terutama, bagi pelaku wisata jip.
Ia berharap, melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi keselamatan seperti ini tumbuh kesadaran dan kepedulian yang sama antar pengguna jalan. Sehingga, nantinya mampu menekan resiko kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Sleman.
Danang menekankan, kegiatan kali ini memang secara khusus menyasar kepada pengemudi-pengemudi jip wisata Merapi. Hal tersebut didasarkan kepada tingginya minat wisatawan yang menggunakan jip untuk menyusuri tempat wisata Sleman.
Terlebih, dari data yang tercatat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir terdapat kecenderungan peningkatan jumlah kecelakaan di Kabupaten Sleman. Berdasarkan data tersebut, Pemkab Sleman bersama semua pihak memiliki tanggung jawab besar.
Khususnya, lanjut Danang, dalam melakukan upaya-upaya meminimalisir terjadinya kecelakaan, khususnya bagi operasional jip wisata yang ada di Kabupaten Sleman. Peraturan sebagai dasar yang aman hendaknya dapat jadi rujukan dalam berkendara.
Danang mengingatkan, kepatuhan itu tidak cuma dalam hal-hal teknis seperti melengkapi diri dengan perangkat-perangkat keselamatan dalam mengemudikan kendaraan. Namun, juga harus dapat dibarengi dengan etika dalam berkendara.
"Mengingat keselamatan berkendara tidak hanya diperuntukan bagi keselamatan pribadi, namun juga untuk keselamatan bersama seluruh pengguna jalan," ujar Danang.