Karyawan Twitter Tunggu Nasib Mereka di Bawah Pemilik Elon Musk

Pengambilalihan Musk diperkirakan akan ditutup pada Jumat.

Twitter page of Elon Musk via AP
Gambar dari halaman Twitter Elon Musk ini menunjukkan Musk memasuki markas Twitter membawa wastafel melalui area lobi pada Rabu, 26 Oktober 2022 di San Francisco. Musk memposting video pada hari Rabu yang menunjukkan dia berjalan ke markas Twitter menjelang tenggat waktu Jumat untuk menutup kesepakatan senilai $44 miliar untuk membeli perusahaan.
Rep: Meiliza Laveda Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang penutupan akuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS atau Rp 633 triliun, saat ini karyawan Twitter sedang menunggu nasib mereka di bawah pemilik baru. Pengambilalihan Musk diperkirakan akan ditutup pada Jumat.

Baca Juga


Chief Marketing Officer Twitter Leslie Berland mengatakan pada Rabu bahwa keputusan akan didengar langsung pada Jumat. Sementara itu, CEO Twitter saat ini, Parag Argawal belum berbicara dengan karyawan dalam beberapa pekan.

Ini membuat karyawan menunggu kabar terbaru dari Musk. Musk meminta beberapa pemimpin produk Twitter bertemu dengan karyawan dari Tesla. Kemungkinan, itu untuk membantunya mengetahui apa yang sebenarnya dia beli.

Sejak Musk tiba-tiba menyatakan bahwa dia ingin membeli Twitter lagi awal bulan ini, pemimpin Twitter yang paling terlihat secara internal adalah Manajer Umum Produk Konsumen dan Pendapatan Jay Sullivan. Dia telah mengadakan sesi dengan karyawan. Namun, pada Kamis, tak lama setelah karyawan menerima undangan kalender untuk panggilan “quick informal check in" dengannya pada pukul 19.35 waktu setempat, pertemuan itu dibatalkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Dilansir The Verge, Jumat (28/10/2022), banyak karyawan Twitter baru-baru ini yang memperhatikan ketidakhadiran CEO Parag Agrawal. “Dia benar-benar absen selama beberapa pekan,” kata salah seorang karyawan Twitter saat ini.

"Dia telah menghilang tanpa kabar," ujar karyawan lain. Sekarang Musk akan membeli Twitter dan sudah mulai bertemu dengan beberapa pemimpin di seluruh perusahaan. Pada Rabu, dia muncul ke markas Twitter San Fransisco membawa wastafel dan mengadakan diskusi dadakan di kedai kopi Twitter.

Sebelumnya, Musk pernah berbicara dengan karyawan Twitter pada Juni lalu. Kala itu, dia membahas keinginannya untuk menjadikan Twitter menjadi aplikasi seperti WeChat dan TikTok.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler