Berkabung, Sebagian Restoran, Kafe, dan Toko di Itaewon Tutup Tiga Hari

Penutupan toko di Itaewon bersifat sukarela, sebagian masih ada yang buka.

EPA-EFE/YONHAP SOUTH KOREA OUT
Sebuah jalan kecil di distrik Itaewon ditutup dengan pita kuning setelah terjadi insiden akibat massa berdesakan selama perayaan Halloween, di Seoul, Korea Selatan, 30 Oktober 2022. Menurut Badan Pemadam Kebakaran Nasional, 151 orang tewas dan 82 terluka pada 29 Oktober dalam kerumunan besar pengunjung yang datang untuk merayakan Halloween.
Rep: Meiliza Laveda Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Restoran dan kafe yang di dekat lokasi tragedi perayaan Halloween di Itaewon, Seoul ditutup selama tiga hari. Seorang polisi mengatakan langkah tersebut dilakukan sebagai bagian dari masa berkabung atas tragedi perayaan Halloween yang terjadi pada Sabtu (29/10/2022) malam.

"Beberapa toko sudah berhenti beroperasi. Kemungkinan penutupan sementara akan diperpanjang tergantung pada bagaimana situasinya nanti," kata seorang petugas polisi yang tidak mau disebutkan namanya, dilansir The Korea Herald, Ahad (30/10/2022).

Penutupan toko-toko bersifat sukarela. Beberapa toko ada juga yang masih buka seperti biasa. Hingga Ahad (30/10/2022) siang, banyak toko yang tidak terletak di dekat lokasi tragedi juga ditutup sementara sebagai tanda penghormatan.

Salah seorang pengelola kedai kopi waralaba, Park (41 tahun), juga menutup tokonya. "Tidak ada bencana seperti ini selama beberapa tahun terakhir. Toko saya tutup hari ini," kata Park.

Baca Juga


Jumlah korban meninggal dalam perayaan Halloween di Itaewon mencapai 151 orang. Insiden tersebut terjadi akibat kerumunan besar pengunjung yang berduyun-duyun menghampiri jalan sempit di Ibu Kota Korea Selatan, Seoul. Sementara itu, sedikitnya 82 orang terluka dalam insiden.

Pesta Halloween tersebut merupakan perayaan pertama sejak pandemi Covid-19 melanda Korea Selatan. Pejabat pemadam kebakaran lokal, Choi Seong-beom, mengatakan, kerumunan itu terjadi sekitar pukul 22.30, Sabtu malam malam waktu setempat.

Banyak dari korban terinjak-injak sampai kehilangan nyawa. Jumlah korban meninggal diperkirakan dapat meningkat.

"Banyak dari korban luka berada dalam kondisi parah," kata Choi, dilansir dari Aljazirah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler