Hasto: PDIP Umumkan Capres Setelah Persoalan Ekonomi Teratasi
Ada banyak isu yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, partainya akan mengumumkan nama calon presiden (Capres) setelah persoalan ekonomi yang membayangi Indonesia bisa teratasi. Menurutnya, ada isu eksternal dan internal yang akan mempengaruhi perekonomian.
"(Pengumuman capres) nanti dilakukan setelah berbagai persoalan ekonomi ini dapat diatasi," kata Hasto kepada wartawan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Ahad (30/10).
Hasto menjelaskan, dari sisi eksternal, ada banyak isu yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Mulai dari Perang Rusia versus Ukraina, krisis pupuk, krisis pangan, krisis energi, hingga menguatnya kekuatan Presiden China Xi Jinping.
Untuk diketahui, Xi kembali terpilih sebagai pemimpin China untuk ketiga kalinya pada Ahad (23/10). Artinya, Xi hampir pasti kembali menjadi Presiden China.
"Menguatnya presiden Xi Jinping, maka persoalan Taiwan, yang sebelumnya secara gencar AS membekap penuh taiwan ini, juga akan menimbulkan persoalan-persoalan geopolitik. Sehingga situasi eksternal global itu sangat volatil dan kemudian penuh ancaman yang makin destruktif yang mengganggu keamanan global," ujar Hasto.
Di sisi lain, lanjut Hasto, Indonesia juga berjuang mengatasi berbagai tekanan di dalam negeri. Dia tak menjelaskan lebih lanjut bentuk tantangan internal yang akan mempengaruhi perekonomian ini.
Hasto hanya mengatakan bahwa Indonesia punya pekerjaan rumah untuk menggelar KTT G20, dan menyukseskan kepemimpinan Indonesia di ASEAN. "Hal-hal itu yang harus kita lakukan dulu supaya energi bangsa ini betul-betul terkonsentrasi pada tugas kita yang telah dipercaya dunia internasional untuk menjadi pemimpin G20, itu yang seharusnya jadi fokus kita," ujarnya.
Hasto menyebut, jika semua potensi ancaman ekonomi itu bisa diatasi dan sejumlah pekerjaan rumah bisa dituntaskan, maka pengumuman capres PDIP hanya tinggal menunggu momentum. Sebelum mengumumkan, tentu akan ada pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo, dan ketua umum partai lain.
"Akan ada pertemuan-pertemuan yang intens antara Ibu Mega, Pak Jokowi, kemudian pertemuan dengan para ketua umum yang akan bersama-sama membangun kerja sama," ucapnya.