Nabi Muhammad Mencontohkan Kewajiban Suami Melayani Istri

Sesungguhnya suamilah yang harus memberikan pelayanan lebih kepada istrinya.

Republika/Wihdan Hidayat
Ilustrasi Suami Istri. Nabi Muhammad Mencontohkan Kewajiban Suami Melayani Istri
Rep: Ali Yusuf Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesungguhnya suamilah yang harus memberikan pelayanan lebih kepada istrinya. Hal tersebut telah dicontohkan para Nabi, bagaimana seharusnya suami memberikan pelayanan terbaik kepada istrinya.

Baca Juga


Syekh Al Izz bin Abdus Salam mengatakan pelayanan seorang suami terhadap keluarganya adalah bentuk ihsan, penyambung tali silaturahim, dan sikap rendah hati. Pelayanan ini juga merupakan bentuk menghindari dari sikap orang-orang yang angkuh dan pongah. 

"Sebab pada hakikatnya pemimpin sebuah kaum adalah pelayan bagi kaum itu," tulis Syekh Al Izz bin Abdus Salam dalam kitabnya Syajaratul Ma'rif.

Sebab laki-laki itu memiliki kelebihan dalam hal agama dan sudah seharusnya memberikan manfaat pada mereka dalam hal yang menyangkut hal-hal duniawi. Bahkan ibnu Umar Radhiyallahu Anhu, tatkala berjalan bersama rombongan, dia mensyaratkan agar tidak ada yang memberi pelayanan pada rombongan itu selain dirinya dan hendaknya nafkah perjalanan itu berasal dari kantong pribadinya.

Menurutnya, apa yang dilakukan Ibnu Umar Radhiyallahu anhu itu ada terinspirasi dari Alquran surah Ar-Ruum ayat 33 yang artinya, "Barang siapa yang kafir maka dia sendirilah yang menanggung akibat kekafiraannya itu; dan barangsiapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan tempat yang menyenangkan." 

Tentang keharusan suami melayani istrinya juga dijelaskan Allah SWT dalam surah Thaha ayat 10 yang artinya, "Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggalah kamu di sini, sesungguhnya aku melihat api. Mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapatkan petunjuk di tempat api itu." 

Allah SWT juga berfirman dalam surah Yusuf ayat 65 yang artinya, "Dan kami akan dapat memberi makan keluarga kami dan kami akan dapat memelihara saudara kami." 

Selain Alquran, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga telah mencontohkan bagaimana beliau melayani istrinya dengan baik. Hal ini sesuai hadist berikut, "Rasulullah senantiasa melayani istrinya." (HR. Al Bukhari dari Aisyah dengan lafadz yang hampir serupa).

Pada dasarnya suamilah yang harus banyak memberikan pelayanan kepada istrinya, bukan malah sebaliknya. Hal ini seperti dijelaskan kisah Az-Zubair bin Awam Radhiyallahu. 

Az-Zubair adalah seorang yang fakir, sehingga istrinya Asma binti Abu Bakar membantu mengendalikan kudanya dan memberikan makan. Dia juga mencukupi kebutuhan Az Zubair dan menumbuk biji kurma untuk kepentingannya. 

Asma juga menuangkan air, membawa tempat airnya, dan juga mengadon makanan. Dia juga membawa biji kurma di atas kepalanya dari tempat dipetiknya. 

Suatu ketika, dia pun berjumpa dengan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam sementara biji kurma itu masih berada di atas kepalanya. Saat itu, Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersama dengan sahabat-sahabat. Maka, Rasulullah memanggilnya dan berkata.

"Wah... wah...wah...wah."

Maka, Asma merasa malu dan dia sangat mengetahui tingkat kecemburuan terhadap dirinya. Dan, dia memberi tahu hal itu kepada Rasulullah. Maka, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda.

"Demi Allah Apa yang kau bawa berupa biji kurma di atas kepalamu, jauh lebih berat bagiku daripada kamu naik bersama dia."

Hingga akhirnya, Abu Bakar Radhiyallahu mengirimkan seorang pelayan untuk membantu menyelesaikan kebutuhan-kebutuhannya. Setelah itu, Asma berkata, "Seakan-akan hal itu membebaskanku dari perbudakan." HR Al Bukhori 5224 dan Muslim 2182 dari Asma binti Abu Bakar Radhiyalla Anha dengan ungkapan hampir serupa.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler