Pakar: Terapkan Perilaku Hidup Sehat untuk Mencegah Strok
Ada enam langkah untuk mencegah munculnya penyakit tidak menular termasuk strok
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya memperkuat penerapan perilaku hidup sehat untuk mencegah penyakit strok.
"Mari kita tingkatkan pola hidup sehat untuk mencegah penyakit strok," katanya ketika dihubungi dari Jakarta, Senin (31/10/2022).
Tjandra Yoga Aditama yang pernah menjabat Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengemukakan enam langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko strok. Pertama, masyarakat perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan kedua jangan merokok.
Ketiga, rajin melakukan aktivitas fisik atau rutin berolahraga dan keempat adalah menjaga pola makan dengan gizi yang seimbang. "Kelima, masyarakat perlu memastikan telah beristirahat dengan cukup dan keenam adalah mengelola stres," katanya.
Menurut Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu, enam langkah tersebut juga bisa diterapkan untuk mencegah berbagai penyakit tidak menular. "Enam langkah tadi juga bisa mencegah berbagai masalah kesehatan lain seperti mencegah diabetes, jantung, dan penyakit paru kronik," katanya.
Menurut Tjandra Yoga Aditama, edukasi kepada masyarakat mengenai upaya pencegahan strok dan penyakit tidak menular lainnya harus terus digencarkan.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Suprapto mengajak masyarakat untuk terus memperkuat pola hidup sehat guna mencegah penyakit tidak menular. "Pemerintah terus memperkuat sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pola hidup sehat guna mencegah penyakit tidak menular," katanya.
Agus mencontohkan, perilaku hidup sehat yang bermanfaat untuk mencegah penyakit tidak menular antara lain menjaga pola makan dan memperbanyak aktivitas fisik. Dia juga mengatakan menjaga pola makan artinya mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan membatasi konsumsi garam, lemak, dan gula.
"Masyarakat harus banyak menggali informasi mengenai berapa batasan garam, lemak, dan gula yang aman dikonsumsi per hari," kata Agus.