Baru Sejuta Lebih STB Disalurkan dari 5,6 Juta RTM Sasaran Nasional

Mulai tadi malam masyarakat harus menggunakan STB untuk menonton tv.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Penjual set top box (STB) tv digital beraktivitas di salah satu toko elektronik di Pasar Antik Cikapundung, Sumur Bandung, Kota Bandung, Selasa (1/11/2022). Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengungkapkan, siaran televisi analog di 222 kabupaten/kota termasuk Jabodetabek akan dimatikan (Analog Switch Off/ASO) pada Rabu (2/11/2022). Republika/Abdan Syakura
Rep: Fauziah Mursid Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Distribusi perangkat alat bantu siaran digital/Set Top Box (STB) kepada Rumah Tangga Miskin (RTM) sebagaimana data Percepatan Pensasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) per 31 Oktober 2022 secara nasional baru terdistribusi sejumlah 1.055.360 unit. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan sasaran jumlah calon penerima bantuan STB yakni sebanyak 5,6 juta rumah tangga miskin.
 
Demikian ujar Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD saat menghadiri hitung mundur penghentian siaran televisi analog atau analog switch off (ASO) di wilayah Jabodetabek dan sejumlah daerah per Rabu (2/11/2022) pukul 24.00 WIB tadi malam. "Secara nasional telah disalurkan lebih dari satu juta unit STB kepada rumah tangga miskin di berbagai wilayah di Indonesia," ujar Mahfud.
 
Mahfud menjelaskan, penyediaan STB gratis untuk RTM dilaksanakan penyelenggara multipleksing atau lembaga penyiaran bersama Pemerintah. Menurutnya, pemerintah membantu penyediaan STB untuk rumah tangga yang kurang mampu berdasarkan pendataan pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dengan jumlah calon penerima bantuan STB sebanyak 5,6 juta rumah tangga miskin.
 
"Di mana penyelenggara multiplexing swasta menyediakan sekitar 4,3 juta unit STB dan kekurangannya akan disediakan oleh pemerintah," ujarnya.

Sesuai ketentuan, distribusi STB gratis bagi RTM yang berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Lembaga Penyelenggara Multipleksing ini merupakan salah satu syarat dilaksanakannya proses penghentian siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO). Sementara, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) telah menghentikan siaran televisi analog atau analog switch off (ASO) di wilayah Jabodetabek dan sejumlah daerah per Rabu (2/11/2022) pukul 24.00 WIB tadi malam.

Karena belum maksimalnya distribusi STB, penghentian siaran analog di seluruh wilayah Indonesia dilakukan secara bertahap dan menunggu kesiapan masing-masing wilayah. Mahfud mengatakan, untuk pelaksanaan ASO tadi malam diawali dengan 14 kabupaten/kota di wilayah Jabodetabek dan sejumlah daerah yang dinilai siap.

Dia mengatakan, untuk mempersiapkan penghentian siaran analog di Jabodetabek per 1 November 2020, pemerintah bersama lembaga penyiaran telah menyalurkan sebanyak 479.307 unit STB atau 98,7 persen dari kebutuhan STB bagi seluruh rumah tangga miskin di Jabodetabek. "Pemerintah juga telah menyalurkan sebanyak 479.307 unit STB atau 98,7 persen dari kebutuhan STB bagi seluruh rumah tangga miskin," ujar Mahfud.

Untuk itu, Mahfud meminta kepada seluruh TV swasta penyelenggara multipleksing untuk segera memenuhi komitmen penyediaan STB bagi rumah tangga miskin. Sebab, penghentian siaran TV analog selanjutnya akan diterapkan di wilayah-wilayah penyiaran yang telah siap secara teknis.
 
"Pemerintah meminta sekali lagi kepada seluruh TV swasta penyelenggara multipleksing untuk segera memenuhi komitmen penyediaan STB bagi rumah tangga miskin," ujarnya.




Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler