Kehabisan Daya, Pesawat NASA di Mars Bakal Berhenti Beroperasi

Pendarat InSight melewati 2 tahun dari jatah masa hidupnya di Mars.

Mars. Misi Mars yang dilakukan oleh pendarat InSIght milik Badan Antariksa Amerika (NASA) diperkirakan segera berakhir dalam beberapa pekan.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Misi Mars yang dilakukan oleh pendarat InSIght milik Badan Antariksa Amerika (NASA) diperkirakan segera berakhir. Hal ini dikarenakan begitu banyak debu menyumbat pasokan tenaga surya ke pendarat InSight.

Baca Juga


Misi itu memang telah melewati tanggal kedaluwarsanya. InSight telah jauh melampaui masa hidup misi utamanya selama dua tahun di Bumi. Namun, debu di Mars secara teratur menghujani susunan suryanya sehingga daya yang dihasilkan semakin berkurang.

“Pembangkit listrik pesawat ruang angkasa terus menurun karena debu yang tertiup angin pada panel suryanya menebal. Tim telah mengambil langkah-langkah untuk melanjutkan selama mungkin dengan kekuatan apa yang tersisa," tulis pejabat NASA, pada Selasa (1/11/2022), dilansir dari Space, Jumat (4/11/2022).

Wahana InSight diperkirakan akan berhenti beroperasi dalam beberapa pekan ke depan. InSight mendarat pada November 2018, dalam misi untuk membantu para ilmuwan memetakan interior Mars dengan detail. Pendarat telah berhasil mendeteksi lebih dari 1.300 gempa Mars yang memberi gambaran jelas bagaimana interior planet.

“Mengamati bagaimana gelombang seismik dari gempa tersebut berubah saat mereka melakukan perjalanan melalui planet ini menawarkan pandangan sekilas yang sangat berharga ke interior Mars. Selain itu juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana semua dunia berbatu, termasuk Bumi dan bulannya, terbentuk,” tulis pejabat NASA dalam jurnal. 

Penumpukan debu menjadi sangat buruk musim panas ini sehingga tim misi harus mematikan semua instrumen InSight lainnya agar rangkaian seismometernya tetap berjalan.

“Daya turun hingga kurang dari 20 persen dari kapasitas pembangkit asli,” kata peneliti utama InSight Bruce Banerdt, dari Laboratorium Propulsi Jet NASA di California Selatan.

“Itu berarti kita tidak mampu menjalankan instrumen sepanjang waktu.”

Hal-hal menjadi lebih buruk setelah badai debu baru-baru ini. Tim misi mematikan seismometer pendarat untuk menghemat daya selama badai. Sekarang seismometer sudah menyala kembali, tetapi listrik kemungkinan akan habis dalam beberapa pekan.

Tim InSight yang terdiri dari sekitar 30 orang sibuk mempersiapkan akhir misi, termasuk mengarsipkan data yang dikumpulkan untuk studi sains masa depan. Fokus tim dalam beberapa minggu mendatang akan mengambil sebanyak mungkin ilmu pengetahuan dari Insight, seperti yang mereka lakukan selama beberapa bulan terakhir.

 

“Kami akan terus melakukan pengukuran sains selama kami bisa,” kata Banerdt.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler