Kemenkes: Kasus dan Kematian Akibat Covid-19 Kembali Meningkat

Ada 30 provinsi yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 sepekan terakhir.

Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin booster Covid-19 ilustrasi. Kementerian Kesehatan mengungkapkan terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir diikuti peningkatan angka kematian.
Rep: Fauziah Mursid Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan mengungkapkan terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir diikuti peningkatan angka kematian. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Muhammad Syahril mengatakan, per 3 November 2022, ada 30 provinsi mengalami peningkatan kasus Covid-19 sepekan terakhir.

Sedangkan, jumlah konfirmasi kasus secara nasional sebanyak 4.951 orang atau meningkat 78 persen dengan positivity rate 15,98 persen."Memang dalam empat hari terakhir kasus kita naik ya, dulu sampai 2.000 tanggal 18 (Oktober) turun 1.800 kemudian naik lagi 3.000 kemudian turun lagi dan dalam tiga hari terakhir 4.700an sampe 4.900 begitu juga angka kematian yang meningkat," ujar Syahril dalam keterangan persnya secara virtual, Jumat (4/11/2022).
Baca Juga



Syahril menjelaskan, angka kematian dari yang sebelumnya di angka per hari 20 perlahan naik ke angka 30an dan per Kamis (3/11) di angka 42 per hari. Peningkatan jumlah kematian ini kembali menyamai angka meninggal karena Covid-19 pada Mei lalu.

"Kemudian yang meninggal memang ada kenaikan, dari 20an sampai ke 30an dan kemarin 42. Nah ini jadi catatan kita semua bahwa pandemi masih ada di sekitar kita," ujar Syahril.

Syahril melanjutkan, apalagi adanya sub varian baru XBB yang membuat 28 negara mengalami kenaikan kasus Covid-19, termasuk Singapura. Syahril menyebut kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia beberapa waktu terakhir ini masih dalam batas yang tidak terlalu signifikan. Dia mengatakan, kenaikan kasus Covid akibat sub varian baru XBB ini masih lebih rendah dibandingkan kenaikan saat sub varian BA4 maupun BA5. "Hanya saja kami ingin sampaikan kenaikan kasus ini memang masih dalam batas-batas yang tidak menjadi suatu signifikan  atau terlalu tinggi dibandingkan ketika sub omicron lalu yaitu BA4 dan BA5," ujarnya.

Namun jika dilihat dari positivity rate, kenaikan kasys berkaitan dengan jumlah angka testing yang tidak terlalu tinggi. Sehingga, angka positif itu jika dibandingkan dengan testing akan semakin meningkat

"Sehingga harapannya kita ke depan dengan dugaan adanya varian baru atau sub ini kita meningkatkan jumlah yang akan kita testing," ujar Syahril.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler